Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bosan Makan Daging Manusia, Pria Kanibal Serahkan Diri ke Polisi

image-gnews
Rumah yang digunakan oleh seorang kanibal untuk memperkosa, membunuh dan memakan seorang wanita. mirror.co.uk
Rumah yang digunakan oleh seorang kanibal untuk memperkosa, membunuh dan memakan seorang wanita. mirror.co.uk
Iklan

TEMPO.CO,Cape Town - Seorang pria Afrika Selatan yang diduga membunuh sebelum memakan mayat korban ditangkap setelah dia menyerahkan diri ke polisi dengan membawa sisa daging manusia sebagai bukti.

Pria yang juga seorang dukun itu datang ke kantor polisi di kota Estcourt pada Jumat pekan lalu dan berkata, "Saya bosan makan daging manusia."

Polisi tidak percaya pada pengakuan pria tersebut sehingga tersangka menunjukkan beberapa anggota tubuh korbannya sebagai bukti. Tersangka kemudian membawa polisi ke sebuah rumah di mana beberapa mayat dan anggota tubuh lain ditemukan.

Baca: Manusia Purba Diduga Kanibal, Simak Buktinya

Setelah menyerahkan diri, dia memberikan bagian dari kaki manusia dan sebuah tangan sebagai bukti. Buktinya mengarah ke sebuah rumah di KwaZulu-Natal dimana lebih banyak bagian tubuh ditemukan.

"Tersangka diduga membunuh seorang wanita dan kemudian memotong tubuhnya," kata juru bicara polisi Kapten Charmaine Struwig, seperti dikutip oleh Estcourt News.

Setelah itu, polisi menahan tiga orang lagi karena dicurigai memperkosa, membunuh, memotong dan memakan mayat korban.

Semua tersangka ditangkap sebelum dikenai hukuman di pengadilan hakim di kota tersebut dan dilarang mendapat jaminan.

Seorang perwira kota, Mthembeni Majola, mengatakan bahwa banyak korban adalah anggota dari kelompok tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Polisi yang menyelidiki kasus tersebut menemukan delapan telinga di pot di rumah tersangka," kata dia, seperti dilansir Mirror, Selasa 22 Agustus 2017.

Seorang juru bicara polisi, Charmaine Struwig, mengatakan tiga tersangka didakwa melakukan pembunuhan dan satu lagi melakukan tuduhan mengawetkan organ tubuh manusia.

Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui apakah pria tersebut adalah bagian dari sindikat kejahatan yang lebih besar, dan polisi telah memanggil orang-orang di wilayah yang memiliki sanak keluarga yang hilang untuk dimintai keterangan.

Kasus ini telah menimbulkan kecurigaan terhadap muti, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bentuk pengobatan tradisional dan praktik budaya di Afrika Selatan dan bagian lain benua ini.

Pembunuhan muti yang disebut telah terjadi di berbagai negara, di mana orang dibunuh dan bagian tubuh mereka digunakan dalam obat-obatan yang diakui oleh para dukun.

Orang dengan albinisme atau albino sangat berisiko menghadapi pembunuhan muti karena kepercayaan yang dipegang oleh beberapa orang bahwa bagian tubuh mereka memberi kekuatan dan kesehatan bagi mereka yang mengkonsumsinya.

Sebelumnya pada Agustus lalu, seorang pria ditangkap di Durban-kota yang terletak sekitar 100 mil timur Estcourt-saat polisi Afrika Selatan menemukannya dengan kepala manusia di tas ranselnya. Pria itu dicurigai mencoba menjual kepala itu ke dukun tradisional.

MIRROR | INDIA TODAY | YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

22 menit lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

7 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.


Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

17 hari lalu

Seekor gorila gunung di Taman Nasional Hutan Perawan Bwindi, Uganda barat. (Xinhua/Yuan Qing)
Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.


Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

26 hari lalu

Sejumlah anak-anak yang mengalami malnutrisi bermain di rumah sakit anak di Bangui, Republik Afrika Tengah, 11 Februari 2016. AP/Jerome Delay
Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.


Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

21 Februari 2024

Dua ekor anak singa Afrika (Panthera leo), Baha dan Gia beristirahat bersama induk mereka di Bandung Zoological Garden, Jawa Barat, Senin, 3 Januari 2022. Anak singa berkelamin jantan dan betina tersebut lahir dari indukan bernama Tera dan Melin. TEMPO/Prima Mulia
Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.


Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

16 Februari 2024

Danau Malawi. (Youtube.com/Malawi Travel)
Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

Baru-baru ini, Malawi menerapkan bebas visa masuk untuk 79 negara


Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

13 Februari 2024

Penumpang tiba untuk mengambil bagasi mereka saat pembatalan penerbangan, di Bandara Internasional Midway di Chicago, Illinois, AS, 22 Desember 2022. Berdasarkan situs FlightAware, ada lebih dari 2.350 penerbangan di Amerika Serikat yang telah dibatalkan dan 2.120 penerbangan pada Jumat, 23 Desember 2022, dibatalkan. REUTERS/Matt Marton
Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

Keberadaan bangkai monyet itu diketahui setelah seekor anjing Bea Cukai mengendus sesuatu yang tidak biasa di bagasi seorang pelancong dari Afrika.


Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

17 Januari 2024

KAA, Bendera nasional Liberia. Wikipedia.org
Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

Berbagai ragam hayati yang dimiliki oleh negara Liberia, negara ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah


Presiden Perempuan Pertama Liberia, Berikut Perjalanan Ellen Johnson Sirleaf

16 Januari 2024

Presiden Republik Liberia Ellen Johnson Sirleaf. TEMPO/Aditia Noviansyah
Presiden Perempuan Pertama Liberia, Berikut Perjalanan Ellen Johnson Sirleaf

Tepat 16 Januari 18 tahun yang lalu, Ellen Johnson Sirleaf dilantik menjadi presiden perempuan pertama Liberia. Berikut perjalanan hidup Ellen Sirleaf


Paus Fransiskus Pertahankan Pemberkatan Pasangan Sesama Jenis, Ini Alasannya

15 Januari 2024

Paus Fransiskus. REUTERS/Remo Casilli
Paus Fransiskus Pertahankan Pemberkatan Pasangan Sesama Jenis, Ini Alasannya

Paus Fransiskus mempertahankan keputusan penting yang menyetujui pemberkatan bagi pasangan sesama jenis