TEMPO.CO, Barcelona—Para tersangka dalam teror di Barcelona dan Cambrils diduga merencanakan serangan lebih besar dan mematikan dari aksi yang mereka lakukan pada Kamis lalu.
Polisi menduga 12 orang terlibat dalam serangan tersebut. Lima orang di antaranya tewas ditembak, empat ditangkap, dan tiga orang buron yang telah diidentifikasi.
Tiga dari lima pelaku yang tewas ditembak diidentifikasi sebagai Moussa Oukabir, 17 tahun, Said Aallaa (18) dan Mohammed Hychami (24).
Moussa Oukabir diduga kuat sebagai pengendara mobil van putih yang menabrak kerumunan orang di kawasan wisata Las Ramblas, Barcelona pada Kamis petang.
Baca juga:
Polisi Pastikan Tersangka Utama Teror di Barcelona Tewas
PM Spanyol Sebut Serangan Maut di Barcelona Terorisme Jihad
Adapun dua dari tiga orang buron itu mungkin telah meninggal dalam sebuah ledakan di sebuah rumah di Kota Alcanar, sekitar 200 kilometer dari Barcelona, pada Rabu malam sebelumnya.
Dari rumah itu, polisi menemukan puluhan tabung gas, yang diduga akan digunakan untuk serangan yang lebih besar.
"Mereka sedang mempersiapkan satu atau beberapa serangan di Barcelona. Namun, ledakan di Alcanar menghentikan ini karena mereka tidak lagi memiliki materi untuk melakukan serangan yang lebih besar lagi," kata Josep Lluis Trapero dari kepolisian Barcelona seperti dikutip Global Post, Sabtu 19 Agustus 2017.
Setelah ledakan itu, para tersangka dengan cepat mengubah rencana teror. Mereka menggunakan mobil untuk menabrak pejalan kaki di Barcelona dan Cambrils.
Dalam serangan di Cambrils, pelaku membawa kapak dan pisau di dalam mobil serta sabuk peledak palsu yang menempel di tubuh mereka.
Kedua serangan di Spanyol tersebut menggunakan modus operandi yang sama.
Pengemudi teror Barcelona dan Cambrils sengaja menargetkan pejalan kaki dengan kendaraan mereka seperti digunakan dalam serangkaian serangan di kota-kota besar Eropa sebelumnya.
GLOBAL POST | SKY NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI