TEMPO.CO, London—Seorang pria Muslim di Inggris menggugat maskapai Virgin Atlantic setelah dia dikawal keluar dari pesawat karena mengobrol soal dampak serangan 9/11.
Seperti dilansir laman Metro.co.uk, Jumat 11 Agustus 2017, Mohammad Khan, 26 tahun, menuntut maskapai itu membayar kompensasi 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 86,4 juta karena menjadi korban diskriminasi rasial.
Dalam insiden yang terjadi pada Januari 2016 itu, Khan dikawal oleh polisi untuk keluar dari pesawat usai berbincang tentang dampak serangan teroris 11 September 2001 atau 9/11 di Amerika Serikat terhadap prosedur keamanan bagi penumpang untuk naik pesawat.
Khan yang akan melakukan perjalanan pertamanya dari London ke Medellin, Kolombia, tempat memulai magang bisnis, mengobrol tentang apa yang dikeluhkan lawan bicaranya tentang pemeriksaan keamanan yang panjang sebelum menaiki pesawat.
Baca: Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat
”Benar-benar polos mengatakan; 'Ada keamanan yang lebih sejak 9/11’, lalu bertanya kepada pramugari, 'Saya yakin pekerjaan Anda telah berubah sejak 9/11'. Tapi, dia (pramugari) tampak tercengang,” kata Khan, yang juga alumnus sekolah bisnis asal Cricklewood, London.
Khan mengatakan pembicaraan itu, pesawat yang dia naiki segera berbalik ke landasan pacu dan kembali ke terminal, tempat di mana Khan dikawal keluar dari pesawat oleh polisi.
Khan mengklaim polisi melakukan tindakan itu akibat oleh kesalahpahaman. Tapi, kata dia, pihak Virgin Atlantic menolak untuk membiarkannya kembali ke pesawat.
Pihak Virgin Atlantic bahkan menolak untuk mengembalikan tiketnya yang seharga 560 poundsterling atau sekitar Rp9,6 juta.
Khan harus mengeluarkan biaya tambahan 817 poundsterling atau sekitar Rp14 juta untuk melanjutkan perjalanannya ke Kolombia.
”Saya diprofilkan secara ras dan agama,” ujar Khan.
”Ini adalah reaksi berlebihan. Ini tidak akan terjadi jika saya adalah seorang kulit putih berusia 60-an tahun.”
”Itu benar-benar menghancurkan perjalanan saya dan saya merasa dipermalukan. Saya dibuat merasa seperti penjahat. Saya mengalami kegelisahan karena bagaimana pun kejadian tersebut membuat saya merasa dan harus menemui dokter tentang hal itu.
Baca: Naik Pesawat Virgin Atlantic Boleh SMS
Sementara itu, pihak Virgin Atlantic melalui seorang juru bicara mengonfirmasi bahwa Khan dipindahkan dari pesawat.
”Kami bisa memastikan bahwa seorang pelanggan dikawal dari penerbangan VS103 kami pada 8 Januari 2016 oleh polisi, untuk alasan keamanan,” kata juru bicara Virgin Atlantic.
”Meskipun kejadian seperti itu jarang terjadi, kami selalu bekerja sama dengan pihak berwenang dalam segala hal keamanan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pesawat terbang, pelanggan dan kru kami,” lanjut pihak maskapai.
”Tim kami berhubungan langsung dengan Khan dan pengacaranya, dan kami telah menawarkan untuk mengembalikan penerbangan Virgin Atlantic-nya.”
Khan telah berjuang untuk mendapatkan kompensasi selama 18 bulan terakhir dari Virgin Atlantic. Pengacaranya sekarang membantu pria Inggris itu menuntut kompensasi 5.000 poundsterling ditambah biaya hukum.
METRO | DALY MAIL | IB TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI