TEMPO.CO, New Delhi - Lebih dari 120 orang tewas menyusul banjir besar di negara bagian Gujarat, India. Selain memakan korban, pejabat di India mengatakan, genangan air itu menyebabkan ribuan petani kapas menderita kerugian besar.
Seorang pejabat di Badan Nasional Bencana India yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada Reuter, Jumat, 28 Juli 2017, hujan deras dan banjir selama beberapa pekan ini menewaskan sedikitnya 300 orang di sebelah timur dan barat negara.
Baca: Banjir India Sudah Menelan Lebih 400 Nyawa
"Tim kami sedang melakukan operasi keselamatan dibantu anggota tentara di beberapa lokasi di India," kata Deepak Ghai, petugas badan nasional kebencanaan.
Ghai menambahkan, banjir besar di Gujarat, India, ini menyebabkan lebih dari sejuta keluarga terkena dampak karena kehilangan lahan pertanian.
Pada bagian lain, lapangan terbang utama di Gujarat, Ahmedabad, juga tergenang air mengakibatkan sejumlah penerbangan dialihkan.
Baca: Ratusan Orang Tewas Akibat Banjir Pakistan-India
"Lebih dari 150 pabrik terpaksa ditutup," kata A.R. Raval, seorang pegawai pemerintahan setempat.
Raval menjelaskan, banjir di tanah kelahiran Perdana Menteri Narendra Modi ini menimbulkan dampak yang luar biasa terhadap petani kapas di Gujarat. Mereka mengalami kerugian besar akibat lahan pertaniannya direndam banjir.
"Saat ini, lebih dari 50 ribu orang berjuang mengeluarkan air dari rumahnya," ujar Raval.
Departemen Meteorologi India dalam keterangannya kepada media mengatakan, hujan yang turun di India naik dari rata-rata pada musim hujan pada Juni 2017. Akibat dari kenaikan itu, banyak kawasan yang direndam banjir.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN