TEMPO.CO, Jakarta -Rencana Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkunjung ke Masjid Al Aqsa untuk membawa amanah perdamaian merupakan tindakan jihad. Selain rencana kunjungan, pada Minggu, 23 Juli 2017, melalui keterangan tertulisnya, Retno mengaku sudah menelepon Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Rillerson untuk meminta agar negara itu mendesak Israel menghentikan pembatasan beribadah di Masjid Al Aqsa.
Sehari kemudian, Retno menyatakan rencana kunjungan ke Masjid Al Aqsa menunggu eskalasi di kompleks tersebut turun. “Indonesia tak mau melihat jatuh korban lagi,” katanya.
Baca : Hamas Dihapus dari Daftar Teroris
Blogger Indonesiana, Syahirul Alim, pun ikut menuliskan opininya soal itu. Menurut Syahirul, kunjungan Menteri Retno ke Masjid Al Aqsa menunjukkan Indonesia adalah negara paling berpengaruh dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah.
“Di sinilah saya kira, pentingnya posisi Indonesia untuk tetap mengumandangkan jihad bagi perdamaian Palestina dan lebih jauh bagi perdamaian negara-negara Timur Tengah.”
Bagi blogger Indonesiana yang aktif itu, berjihad tak sekadar membawa senjata. “Al Aqsa pernah menjadi kiblat sementara umat muslim. Menteri Retno sudah melakukan jihad untuk mempertahankan kesucian tempat ini.”
Selengkapnya baca di sini.
INDONESIANA | ISTI