Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Temui Putin, Trump Hentikan Pelatihan Pemberontak Suriah

image-gnews
Bangunan yang hancur akibat serangan udara Rusia di desa Dair al-Asafeer, Suriah, pada 1 Oktober 2015. Amerika Serikat menuduh Rusia telah menyerang kelompok pemberontak yang melawan presiden Assad bukan ISIS. Qasioun News via AP Video
Bangunan yang hancur akibat serangan udara Rusia di desa Dair al-Asafeer, Suriah, pada 1 Oktober 2015. Amerika Serikat menuduh Rusia telah menyerang kelompok pemberontak yang melawan presiden Assad bukan ISIS. Qasioun News via AP Video
Iklan

TEMPO.CO, Washington—Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghentikan program rahasia Badan Intelijen Pusat (CIA) untuk mendukung kelompok pemberontak yang telah berjalan selama bertahun-tahun di Suriah.

Penghapusan program rahasia oleh Trump dilaporkan oleh The Washington Post dan kantor berita Associated Press pada Kamis 20 Juli 2017.

Keputusan Trump itu juga terjadi setelah dia dua kali bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7-8 Juli 2017.

Baca: Donald Trump-Putin Sepakati Kerja Sama Melawan ISIS 

Pertemuan kedua bersifat rahasia, yang tidak sampai tercium oleh media massa peliput KTT G20 kala itu.

Tentang pertemuan rahasia Trump dan Putin itu, baru diungkap ke media pada Selasa lalu di Washington DC, AS.

Program yang dijalankan CIA selama ini adalah mempersenjatai dan memberikan pelatihan kepada oposisi  Islam moderat yang memerangi rezim Presiden Bashar al-Assad.

Langkah Trump itu sesuai dengan harapan Rusia yang telah lama mendorong AS untuk segera mengakhiri program rahasia CIA di Suriah itu.

Pejabat AS mengatakan, langkah untuk mengakhiri operasi CIA tersebut mencerminkan ketertarikan Trump untuk menemukan cara terbaik agar bisa bekerja sama dengan Rusia.

Dituturkan sejumlah pejabat AS seperti dikutip The Washington Post, bahwa keputusan penghentian program CIA ini diambil Trump sekitar sebulan lalu, setelah menggelar rapat Ruang Oval dengan Direktur CIA Mike Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional HR McMaster.

Namun Gedung Putih dan CIA enggan mengomentari laporan The Washington Post ini.

Program ini merupakan komponen kunci yang dimulai oleh pemerintahan Presiden Barack Obama pada 2013 untuk memberi tekanan pada Assad agar menyerahkan kekuasaannya. Ribuan petempur anti-Assad dilatih dan dipersenjatai oleh AS sejak 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, pendukungnya mempertanyakan kegunaan program tersebut sejak Moskow juga mengirim pasukan ke Suriah pada September 2015, setahun serelah AS melakukan serangan udara di Suriah.

Menurut kantor berita Associated Press, Rusia sejak lama melihat program anti-Assad sebagai serangan terhadap kepentingan Moskow di Suriah.

Penghentian program CIA di Suriah jelas menunjukkan kemenangan Presiden Rusia Vladimir, juga merupakan pengakuan atas kemampuan AS yang terbatas dalam membantu oposisi menggulingkan Assad.

"Ini adalah keputusan yang sangat penting. (Presiden Rusia Vladimir) Putin menang di Suriah," sebut seorang pejabat AS yang enggan disebut identitasnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Gedung Putih, Sarah Sanders, menolak untuk mengomentari laporan tentang penghentian program tersebut dan mengatakan bahwa dia tidak tahu apakah hal itu dibahas dalam sebuah percakapan dengan Putin di Hamburg, Jerman.

Baca: Trump dan Putin Sepakat Solusi Gencatan Senjata di Suriah

Penghentian itu juga terjadi setelah AS meluncurkan puluhan rudal tomahawk ke pangkalan udara Suriah setelah pasukan Assad dituding melakukan serangan kimia yang membunuh pulahan warga sipil.

Para pejabat mengatakan kepada The Washington Post bahwa langkah untuk mengakhiri program untuk mempersenjatai oposan Assad bukanlah sebuah kondisi gencatan senjata.

Dengan diakhirinya program CIA ini, keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik Suriah di bawah pemerintahan Trump tinggal operasi serangan udara terhadap posisi-posisi kelompok radikal ISIS.

THE WASHINGTON POST | AP | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

24 menit lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza


Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

3 jam lalu

Lady Gaga dan Joaquin Phoenix dalam film Joker: Folie a Deux. Foto: Instagram/@toddphillips
Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

Lady Gaga, diva bernama asli Stefani Joanne Agelina Germanotta ini juga kerap mendulang atensi karena sederet kontroversinya.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

4 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

4 jam lalu

Lady Gaga saat menghadiri acara Piala Oscar di Hollywood, Los Angeles, California, 13 Maret 2023. REUTERS/Eric Gaillard
Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

Bintang nyentrik Lady Gaga, penyanyi, penulis lagu dan aktris kini tengah dinanti aktingnya di film Joker: Folie a Deux yang masuk proses tahap akhir.


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

4 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

7 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

14 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.


Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

1 hari lalu

Puluhan demonstran pro-Palestina mengangkat telapak tangan mereka saat rapat Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, AS, 31 Oktober 2023. Puluhan demonstran pro-Palestina menyerbu rapat Kongres Amerika Serikat yang tengah membahas bantuan dana untuk Israel yang masih berperang dengan Hamas. REUTERS/Kevin Lamarque
Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI