TEMPO.CO, Moskow - Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Semenanjung Kamchatka di Rusia, sehingga memicu peringatan tsunami untuk bagian Pasifik. Badan Pusat Metereologi Amerika Serikat atau USGS mencatat gempa berpusat pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Posisi itu sangat dangkal, di mana pengaruhnya bisa merusak jika berdekatan dengan daratan. Namun, karena jauh dari daratan, tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan.
Titik gempa sekitar 125 mil (200 kilometer) dari kota Nikolskoye di Pulau Bering di luar Semenanjung Kamchatka.
Episentrum berada di sebelah barat Attu, pulau paling barat dan terbesar di kelompok Kepulauan Alaska yang terpencil, Kepulauan Aleutian. Ini memicu alarm tsunami untuk pulau Aleutian terpencil di Alaska dan biro tanggap darurat Rusia cabang Kamchatka memperingatkan bahwa gelombang setinggi 50 sentimeter bisa mencapai Nikolskyoe.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik Amerika Serikat memperingatkan bahwa gelombang tsunami yang berbahaya dimungkinkan untuk pantai yang berada dalam jarak 300 km dari pusat gempa.
Namun, kemudian dikatakan bahwa berdasarkan semua data yang tersedia, ancaman tsunami dari gempa ini telah berlalu.
Ketinggian gelombang kemudian dilaporkan enam inci di atas air pasang di Shemya, Alaska, yang jarang penduduknya. Ini merupakan lokasi Stasiun Angkatan Udara terpencil di Aleutians barat yang ekstrem.
Gempa tersebut awalnya dilaporkan berkekuatan 7,7 sakala Richter sebelum direvisi turun menjadi 7,4 dan akhirnya ditingkatkan menjadi 7,8 sakala Richter. Kekuatan itu merupakan sebuah gempa besar yang biasanya mampu menyebabkan kerusakan yang meluas dan berat saat menyerang atau mendekati daratan.
Seperti yang dilansir Independent pada 18 Juli 2017, banyak gempa susulan dilaporkan terjadi kemudian, termasuk beberapa yang berkekuatan di atas 5,0 skala Richter.
INDEPENDENT|RUSSIA TODAY|YON DEMA