TEMPO.CO, Washington—Pengacara Rusia yang kini menjadi sorotan publik karena bertemu Donald Trump Jr, sebelum pemilu presiden tahun lalu, menyebut kubu Donald Trump ngebet ingin memperoleh informasi buruk soal Hillary Clinton.
“Mereka sangat ingin memperoleh informasi soal (Hillary Clinton),” kata Natalia Veselnitskaya, pengacara papan atas Rusia dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC, Rabu 12 Juli 2017.
Veselnitskaya melalui penerjemah menegaskan dirinya bukanlah pengacara pemerintah Rusia seperti yang diduga Donald Trump Jr, putra sulung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Baca: Putra Donald Trump Rilis Email Soal Pertemuan dengan Rusia
Dia menyatakan dirinya bersedia bertemu Donald Trump Jr untuk membahas Undang-undang Magnitsky, yang melarang warga Rusia mengadopsi anak dari Amerika Serikat.
“Saya tidak memiliki informasi rahasia dan buruk tentang Hillary Clinton (rival Donald Trump saat pemilu presiden AS),” ujar Veselnitskaya. “Itu bukan tujuan pertemuan saya.”
Ini merupakan pernyataan versi Veselnitskaya soal pertemuan yang membuat heboh publik Amerika Serikat pada 9 Juni 2017 di Trump Tower, New York.
Sebelumnya Donald Trump Jr. mengunggah email terkait pertemuannya dengan Veselnitskaya melalui akun Twitter @DonaldTrumpJr.
Pertemuan tersebut dimaksud untuk membahas penawaran atas sejumlah dokumen resmi dan informasi yang dapat memberatkan Hillary Clinton, rival Donald Trump dalam pemilu presiden lalu.
Baca: FBI Selidiki Persekongkolan Rusia dan Trump dalam Pilpres Amerika
Rilisnya email ini terpaksa ia lakukan setelah The New York Times mengungkap pertemuan menghebohkan itu pada akhir pekan lalu, meski kubu Trump sebelumnya membantah pernah bertemu dengan pihak Rusia soal pilpres AS.
Turut hadir dalam pertemuan dengan Veselnitskaya adalah Paul J. Manafort ketua tim kampanye Trump, serta menantu kesayangan Donald Trump yang kini menjadi penasihat di Gedung Putih, Jared Kushner.
Veselnitskaya menceritakan secara detail pertemuan yang disebut berlangsung selama 20 menit tersebut.
“Saya hanya tahu akan bertemu dengan Donald Trump Jr. Ada seorang anak muda yang sempat ikut pertemuan selama 10 menit pertama, tapi ia kemudian pergi. Orang itu adalah Jared Kushner. Dia tidak pernah kembali ke dalam pertemuan lagi.”
Veselnitskaya menambahkan ada orang lain lagi yang berada dalam pertemuan itu dan selalu melihat telepon genggamnya. “Dia seperti sedang membaca sesuatu dan sama sekali tidak aktif dalam pertemuan. Dia adalah Paul J. Manafort.”
Baca: Terungkap, Trump Minta FBI Hentikan Penyelidikan atas Rusia
Email Donald Trump Jr. memberikan bukti nyata bahwa tim kampanye Trump dan anggota keluarganya bersedia mempertimbangkan menerima dukungan dari pemerintah Rusia selama kampanye Pilpres 2016.
Penyelidik federal juga telah menyelidiki hubungan antara tim kampanye Trump dan Rusia selama berbulan-bulan. Ini sebagai bagian dari penyelidikan adanya campur tangan Rusia dalam kampanye Pilpres 2016.
Komunitas intelijen AS menyimpulkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengarahkan kampanye untuk membantu Donald Trump selama kampanye Pilpres AS 2016. Meski demikian, tidak jelas apakah email yang diterima Trump Jr adalah bagian dari upaya itu.
CNN | NEW YORK DAILY NEWS | NBC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI