TEMPO.CO, Washington—Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji putra sulungnya, Donald Trump Jr, karena berani mengungkap pertemuannya dengan seseorang yang diduga pengacara pemerintah Rusia terkait informasi rahasia Hillary Clinton.
Seperti dilansir CNN, Rabu 12 Juli 2017, wakil sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders membacakan pernyataan dari Trump yang menyatakan pembelaannya kepada sang putra dalam jumpa pers.
"Putra saya adalah orang berkualitas tinggi dan saya menghargai transparansinya," kata Sanders membacakan pernyataan dari Trump pada Selasa waktu setempat. Namun, Sanders menolak menjawab beberapa pertanyaan terkait hal tersebut.
Baca: FBI Selidiki Persekongkolan Rusia dan Trump dalam Pilpres Amerika
Namun akibat pengakuan itu, Komite Intelijen Senat dan Kongres AS akan memanggil Trump Jr. Tim penyelidik khusus Kementerian Kehakiman di bawah pimpinan Robert Mueller yang mengambil alih penyelidikan FBI soal konspirasi Trump-Rusia, kini juga mulai mempelajari pertemuan serta email Trump Jr.
Baca Juga:
Dalam wawancara dengan Fox News pada Selasa petang waktu setempat, Trump Jr berkukuh bahwa ayahnya tidak mengetahui pertemuan tersebut.
"Saya tidak mengingat pertemuan ini hingga media mengungkitnya,” kata Trump Jr. “Pertemuan yang tak membawa arti itu berlangsung hanya 20 menit saja.”
Sebelumnya, Donald Trump Jr. mengunggah email di akun Twitternya, @DonaldTrumpJr terkait pertemuannya dengan seorang pengacara kelas atas Rusia yakni Natalia Veselnitskaya.
Baca: Putra Donald Trump Rilis Email Soal Pertemuan dengan Rusia
Hal ini terpaksa ia lakukan setelah The New York Times mengungkap pertemuan menghebohkan itu pada akhir pekan lalu, meski kubu Trump sebelumnya membantah pernah bertemu dengan pihak Rusia soal pilpres AS.
Percakapan dalam email itu terjadi antara Donald Trump Jr dan Rob Goldstone, seorang publisis dan mantan reporter tabloid Inggris.
Goldstone merupakan representasi anak dari pebisnis Azerbaijan-Rusia yang dekat dengan pemerintah Rusia.
Baca: Terungkap, Trump Minta FBI Hentikan Penyelidikan atas Rusia
Dalam email tersebut, Goldstone menawarkan pertemuan dengan 'pengacara pemerintah Rusia'.
Pertemuan tersebut dimaksud untuk membahas penawaran atas sejumlah dokumen resmi dan informasi yang dapat memberatkan Hillary Clinton, rival Donald Trump dalam pemilu presiden lalu.
Pertemuan yang dipermasalahkan ini terjadi pada 9 Juni 2016, di Trump Tower, New York City. Turut hadir dalam pertemuan antara lain Paul J. Manafort ketua tim kampanye Trump serta menantu kesayangan Donald Trump yang kini menjadi penasihat di Gedung Putih, Jared Kushner.
Email tersebut memberikan bukti nyata bahwa tim kampanye Trump dan anggota keluarganya bersedia mempertimbangkan menerima dukungan dari pemerintah Rusia selama kampanye Pilpres 2016.
Baca: Direktur Sementara FBI: Penyelidikan Trump-Rusia Tetap Berlanjut
Penyelidik federal juga telah menyelidiki hubungan antara tim kampanye Trump dan Rusia selama berbulan-bulan. Ini sebagai bagian dari penyelidikan adanya campur tangan Rusia dalam kampanye Pilpres 2016.
Komunitas intelijen AS menyimpulkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengarahkan kampanye untuk membantu Donald Trump selama kampanye Pilpres AS 2016. Meski demikian, tidak jelas apakah email yang diterima Trump Jr adalah bagian dari upaya itu.
CNN | INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI