TEMPO.CO, Hamburg— Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump dikirim delegasi AS untuk menghentikan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela KTT G20, Jumat waktu setempat.
Seperti dilansir The Washington Examiner, Sabtu 8 Juli 2017, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengakui dirinya meminta Melania untuk menghentikan pembicaraan kedua kepala negara karena mereka molor dari jadwal yang seharusnya hanya 30 menit saja.
“Saat Melania mendatangi pertemuan itu, keduanya sudah berbincang selama satu jam lebih. Kami sudah mengingatkan presiden bahkan mengirim Ibu Negara untuk mengingatkannya,” kata Tillerson.
Baca: Bertemu Pertama Kali, Begini Kemesraan Putin - Trump
Namun Melania sekalipun gagal untuk menghentikan pembicaraan hangat antara Putin dan Trump. Meski Melania turut serta dalam pembicaraan itu, kedua pemimpin negara ini baru mengakhiri pertemuan mereka setelah dua jam dan 16 menit.
“Setelah dia (Melania) masuk, pembicaraan tetap berlangsung selama satu jam kemudian. Jelas, dia gagal,” ujar Tillerson.
Ini merupakan pertemuan perdana bagi Trump dan Putin sejak taipan properti itu menang pemilu presiden pada November 2016.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Trump mendesak agar Putin memberikan klarifikasi soal dugaan campur tangan Rusia pada Pilpres AS 2016 lalu.
"Kedua pemimpin sepakat bahwa ini adalah hambatan besar dalam kemampuan kita untuk memindahkan hubungan Rusia-AS ke depan," ujar Tillerson seperti dikutip Reuters.
Baca: KTT G20 di Hamburg, Trump dan Putin Akan Bertemu Pertama Kali
Mereka, lanjut Tillerson, juga sepakat untuk menjalankan komitmen tidak campur dalam urusan negara masing-masing. "Dan proses demokrasi kita dan juga di negara lain.”
Pertemuan Putin-Trump yang telah lama dinanti setelah berbagai spekulasi menyebutkan bahwa kemenangan Trump pada pemilu presiden Amerika Serikat 2016 terjadi berkat campur tangan Rusia. Sementara KTT G20 menjadi mimpi buruk bagi Melania yang gagal mengikuti kegiatan pendamping kepala negara akibat unjuk rasa.
WASHINGTON EXAMINER | THE HILL | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI