TEMPO.CO,Hamburg - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya bertemu untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan spekulasi yang mendalam tentang hubungan mereka.
Dalam pertemuan pertama sebagai kepala negara, kedua pemimpin tersebut terlihat sangat akrab.
Keduanya tertangkap kamera wartawan di KTT G20 di Hamburg sebelum diunggah ke Facebook oleh Kabinet Jerman.
Baca: KTT G20 di Hamburg, Trump dan Putin Akan Bertemu Pertama Kali
Ketika para pejabat berkumpul di sekeliling meja, Trump terlihat mencengkeram lengan kanan Putin dengan kuat dengan kedua tangannya, sebelum menepuk pundaknya dengan sikap ramah. Hal itu dilakukan setelah keduanya berjabat tangan dengan erat sembari mengguncangnya.
Seperti yang dilansir Telegraph pada 7 Juli 2017, keduanya terlihat saling bercakap-cakap dengan akrab dan tersenyum saat berdiri berdampingan di meja pertemuan.
Presiden Trump mengatakan adalah kehormatan baginya untuk bertemu dengan Presiden Putin, yang pada gilirannya menyatakan gembira bisa bertemu secara langsung dengan Trump.
"Kami melakukan pembicaraan yang amat, amat baik. Kami berbicara sekarang dan jelas akan terus berlangsung. Kami menanti banyak hal positif yang terjadi untuk Rusia, Amerika Serikat, dan semua yang berkepentingan," kata Trump.
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker juga hadir di sana, menyaksikan momen tersebut.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa saat berjabat tangan Putin dan Trump saling memberi tahu bahwa akan segera mengadakan pertemuan terpisah pada Jumat petang, 7 Juli 2017.
Putin dan Trump kemudian bertemu lagi pada sore harinya di sela-sela pertemuan puncak untuk membahas sejumlah isu.
Baca: KTT G20 di Hamburg, Trump Tak Peroleh Kamar Hotel
Sebuah laporan menyebutkan bahwa keduanya diperkirakan akan fokus pada perang Suriah, krisis Ukraina dan perang melawan terorisme saat melakukan pertemuan formal bilateral.
Pertemuan Putin-Trump yang telah lama dinanti setelah berbagai spekulasi menyebutkan bahwa kemenangan Trump pada pemilu presiden Amerika Serikat 2016 terjadi berkat campur tangan Rusia.
TELEGRAPH | GUARDIAN | CNN | YON DEMA