TEMPO.CO, Hamburg—Sedikitnya 76 orang terluka menyusul bentrokan antara demonstran dan polisi menjelang Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Hamburg, Jerman.
Seperti dilansir Independent, Jumat 7 Juli 2017, bentrokan dimulai ketika polisi menghadang kelompok demonstran anti-kapitalis, dalam pawai yang dihadiri ribuan orang, membawa banner bertuliskan 'Welcome to hell' dan 'Smash G20'.
Polisi menggunakan water cannon dan menyemprotkan merica ke arah demonstran. Sementara demonstran yang sebagian besar menggunakan masker, melempari polisi dengan botol dan batu.
Baca: Ngacir Saat KTT G20, Putin Mengaku Pengin Tidur
Unjuk rasa ini digelar untuk menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kepala negara lain dalam KTT yang akan berlangsung 7-8 Juli 2017. Sejumlah kepala negara, termasuk Presiden RI Joko Widodo, akan turut hadir dalam konferensi tersebut.
Polisi menyebut penyelenggara telah membatalkan pawai dikarenakan adanya bentrokan. Meski begitu para demonstran memutuskan tetap berada di jalan sehingga bentrokan tak dapat dielakkan.
Diperkirakan akan ada 100.000 demonstran yang akan turun ke jalan saat pelaksanaan KTT 7-8 Juli. Sebelumnya Polisi mengatakan telah menyita banyak senjata rakitan untuk mencegah kemungkinan timbulnya kekerasan.
Kepolisian Jerman mengerahkan 20 ribu aparatnya untuk mencegah demonstran melakukan kekerasan.
Baca: KTT G20, 225 Pabrik di Cina Ditutup Sementara
“Kami khawatir demonstran tidak akan melakukan aksi damai, karena ada laporan sejumlah anarkis dari negara tetangga telah masuk dan akan turut serta,” kata kepala kepolisian Hamburg, Ralf Martin Meyer.
Namun warga Hamburg menuding aparat melakukan pencegahan berlebihan menjelang KTT G20 yang menyebabkan puluhan orang terluka.
INDEPENDENT | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI