TEMPO.CO, Manila - Pasukan keamanan Filipina, Rabu, 5 Juli 2017, menahan donatur utama dan pendukung logistik milisi pro-ISIS yang bertempur melawan pemerintah di Marawi.
Milisi dari kelompok yang dikenal dengan sebutan Maute itu menguasai Marawi pada 23 Mei 2017 selanjutnya melakukan perlawanan bersenjata dengan pemerintah.
Baca: Milisi Abu Sayyaf Bunuh 2 Sandera Warga Vietnam
"Untuk menghadapi mereka, pasukan Filipina mendapatakan dukungan dari jet tempur dan artileri dari Amerika Serikat dan Australia," tulis Reuters.
Menurut keterangan juru bicara militer Filipina Brigadir Jenderal Gilbert Gapay kepada media, pasukan pemerintah berhasil menguasai sebuah desa tak jauh dari Marawi dan menahan tiga tersangka.
Baca: Militer Filipina Temukan Jasad Milisi Warga Indonesia di Marawi
"Kami juga menemukan amunisi dan material untuk pembuatan bom," kata Gapay.
Dia menerangkan, salah satu donatur yang ditahan itu adalah pendukung utama kelompok Maute yang diidentifikasi bernama Monaliza Romato alias Monay.
Dia perempuan cantik keponakan dari pemimpin klan Maute yang melakukan serangan terhadao Marawi. Dua dari tujuh keluarga Maute, Omar dan Abdullah berpendidikan di Timur Tengah dan perencana utama serangan terhadap Marawi.
"Monay menggantikan bibinya sebagai pendukung keuangan dan logistik bagi kelompok milisi," kata Gapay dalam sebuah pernyataan.
Penangkapan terhadap donatur utama pro-ISIS, jelas Gapay, akan berdampak buruk kepada jaringan dukungan logistik kelompok milisi tersebut.
REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN