TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina marah dan menuduh Amerika Serikat melanggar kedaulatan negara setelah kapal perang USS Stethem berlabuh di dekat di Pulau Triton, Kepulauan Paracel, yang menjadi sengketa di Laut Cina Selatan.
Pulau Triton selama ini diklaim oleh tiga negra yakni Cina, Taiwan dan Vietnam. Sementara itu, saat kejadian, kapal perusak Amerika masuk ke dalam wilayah pulau tersebut yang diklaim sepihak oleh Cina.
Baca: Karena Konflik Laut Cina Selatan, Duterte Sebut Cina Ancam Perang
Insiden ini membuat Cina geram dengan mengirimkan kapal perang dan jet tempur sebagai respon atas pelanggaran wilayah laut Cina oleh kapal Amerika.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang, dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan pada Ahad, 2 Juli 2017, mengatakan, Cina mengutuk keras pelanggaran wialayah ini.
Baca: Presiden Duterte Minta Militer Kuasai Pulau di Laut Cina Selatan
"Cina mendesak Amerika Serikat segera menghentikan operasi provokasi atas pelanggaran kedaulatan wilayah dan mengancam keamanan Cina," ujar juru bicara sebagaiman dikutip kantor beria Xinhua.
"Beijing akan mempertahankan wilayah kedaulatan nasional dan keamanan negara."
Menurut laporan media, operasi kapal perang Amerika di Laut Cina Selatan tersebut berlangsung hanya beberapa jam sebelum ada jadwal pembicaraan melalui telepon antara Presiden Donald Trump dengan rekannya dari Cina, Xi Jinping.
DEUTSCHE WELLE | CHOIRUL AMINUDDIN