TEMPO.CO, Beijing- Sedikitnya 15 orang dipastikan tewas dalam bencana tanah longsor yang melanda wilayah barat daya Cina dengan 118 masih dinyatakan hilang.
Tim penyelamat masih terus berusaha untuk menemukan korban bencana longsor yang melanda desa Xinmo di daerah Maoxian, provinsi Sichuan, pada Sabtu, 24 Juni 2017, sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Pada hari Minggu, 25 Juni 2017 tim penyelamat menemukan 15 mayat dari longsor bebatuan yang turut menghancurkan 62 rumah di Xinmo, sebuah desa pegunungan yang indah di tepi sebuah sungai di Sichuan. Sekitar 3.000 pekerja dengan alat deteksi terlibat dalam pencarian tersebut.
Baca: Lebih dari 100 Orang Meninggal Akibat Longsor di Cina
Dalam proses pencarian itu, petugas menemukan tiga korban selamat , pasangan suami istri dan bayi mereka yang baru berusia satu bulan.
Qiao Dashi, ayah bayi yang masih hidup tersebut, mengatakan dia terbangun setelah jam 5 pagi untuk mengganti popok anak laki-lakinya tersebut. Saat itu tiba-tiba dia mendengar suara besar yang datang dari belakang.
"Rumah berguncang. Bebatuan mulai memasuki ruang tamu, istriku dan aku langsung mengambil bayi kami, lalu keluar," katanya, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 25 Juni 2017.
Dashi mengatakan dirinya hanya mengalami luka ringan. Namun psikologisnya terguncang akibat bencana longsor, terlebih setelah mengetahui kerabat serta tetangganya h dinyatakan hilang.
Desa Xinmo tampak rata tertimbun dan tak ada tanda-tanda kehidupan ketika saluran berita televisi mengambil gambar tentang bencana longsor melalui udara. Bebatuan menutupi wilayah desa tersebut.
CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA