TEMPO.CO, Caracas-Twitter tanpa alasan jelas menutup ribuan akun yang terhubung dengan akun resmi Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Langkah Twitter itu membuat presiden Maduro marah besar dengan menyebut Twitter fasis dan menganiaya para pengikutnya.
Salah satu akun yang ditutup Twitter milik stasiun radio yang didirikan Maduro, Radio Miraflores. Radio dengan program musik salsa disiarkan dari istana presiden.
"Twitter di Venezuela hari ini menutup ribuan akun masyarakat. Sederhana karena menjadi Chavistas," kata Maduro seperti dikutip dari Channel News Asia, 18 Juni 2017.
Baca: Kelaparan, Warga Venezuela Cari Makanan ke Kebun Binatang
"Mereka membunuh ribuan akun, jika mereka menutup seribu, kita akan membuka 10 ribu atau lebih dengan melibatkan orang-orang muda. Pertarungan di media sosial sangat penting," tegas Maduro.
Chavistas merupakan julukan untuk pengikut mantan presiden Hugo Chavez. Chavez merupakan pioner di antara para politisi Venezuela dalam menggunakan Twitter. Jutaan orang menjadi pengikut akun Chavez dan secara teratur akun itu mengunggah berita-berita. Saat ini pengikut akun Twitter Chavez mencapai 4 juta orang.
Menghadapi putusan sepihak Twitter, Maduro meminta pendukungnya untuk tetap menggunakan Twitter untuk menghadapi kritikan dari kelompok oposisi yang menggunakan media sosial.
Baca: Venezuela Tutup Perbatasannya dengan Kolombia, Ini Pemicunya
Para oposisi melalui media sosial termasuk Twitter mengkritik kinerja Maduro. Mereka juga telah berunjuk rasa dalam kurun waktu dua bulan ini untuk menuntut pemilihan umum digelar, mengkritik larangan berunjuk rasa, dan mengeluhkan kelangkaan pangan dan obat-obatan.
Maduro yang marah besar dengan Twitter kemudian menunjukkan foto pemimpin Twitter di Venezuela kepada para jurnalis sebagai penanggung jawab atas penutupan ribuan akun Twitter pendukungnya.
Hanya saja, berdasarkan data Twitter, Caracas tidak ada dalam daftar kantor Twitter di luar negeri.
Ciutan terakhir satu akun Twitter yang terhubung dengan akun resmi pemerintah Venezuela, yakni @miraflores_TV memuat komentar Maduro yang menentang Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pada hari Kamis, 15 Juni 2017.
Peraturan Twitter yang berlaku selama ini memuat penjelasan tentang alasan penutupan akun, antara lain soal tingkah laku yang melecehkan, keamanan, atau spam. Sedangkan alasan penutupan ribuan akun pengikut presiden Maduro, Twitter tidak memberikan jawaban.
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA