Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemanusiaan, Alasan Korea Utara Bebaskan Mahasiswa AS yang Koma

image-gnews
Otto Warmbier, berbicara para wartawan saat konferensi pers di Pyongyang, 29 Februari 2016. Pengadilan tinggi Korea Utara (Korut) menjatuhkan hukuman kerja paksa selama 15 tahun terhadap Otto Warmbier. AP/Kim Kwang Hyon
Otto Warmbier, berbicara para wartawan saat konferensi pers di Pyongyang, 29 Februari 2016. Pengadilan tinggi Korea Utara (Korut) menjatuhkan hukuman kerja paksa selama 15 tahun terhadap Otto Warmbier. AP/Kim Kwang Hyon
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang- Korea Utara menyebut pembebasan mahasiswa Amerika Serikat, Otto Frederick Warmbier, dilakukan karena alasan kemanusiaan.

Media pemerintah setempat mengungkapkan hal itu, Kamis 15 Juni 2017, atau dua hari setelah Warmbier dievakuasi dari Pyongyang.

Kantor berita yang dikelola Pyongyang dalam pernyataan satu baris menyebutkan alasan pembebasan tersebut.

Baca: Dibebaskan Korut, Mahasiswa Amerika Serikat dalam Kondisi Koma

" Otto Frederick Warmbier, yang telah bekerja keras, dikirim pulang pada 13 Juni 2017 atas dasar kemanusiaan. Hal itu sesuai dengan keputusan yang dibuat pada hari yang sama oleh Pengadilan Pusat Korea Utara."

Wambier yang kini sudah berada di kediamannya di Ohio, dibawa pulang dalam keadaan koma pada Selasa lalu. Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan pemuda 22 tahun ini sudah koma sejak Maret 2016.  

Mahasiswa Universitas Virginia asal Cincinnati ini menghabiskan waktu sekitar 18 bulan di dalam sel tahanan, setelah ditangkap karena mencuri poster propaganda politik dari sebuah hotel di Korea Utara.

Pihak keluarga meyakini, Warmbier diteror dan disiksa selama berada di dalam penjara.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini diperkuat oleh laporan The New York Times yang menyebut seorang pejabat senior AS mengatakan data intelijen menunjukkan Warmbier berulang kali dipukuli saat dalam tahanan.

Baca: Mahasiswa AS Menangis Minta Maaf ke Korea Utara, Ini Katanya

Pembebasan Warmbier terjadi setelah serangkaian kontak diplomatik rahasia antara Washington dan Pyongyang.

Kontak itu memuncak ketika Joseph Yun, utusan khusus Departemen Luar Negeri AS untuk Korea Utara, melakukan perjalanan ke Pyongyang untuk membebaskan Warmbier.

"Joseph Yun pergi ke Pyongyang untuk menemani Warmbier," kata Thomas Shannon, Wakil Menteri Luar Negeri bidang Politik, kepada wartawan di Seoul, Rabu lalu.

Pelepasan tersebut terjadi di tengah ketegangan antara Washington dan Pyongyang menyusul serangkaian tes rudal oleh Korea Utara.

ABC NEWS | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

1 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

4 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

9 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

10 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

12 jam lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

12 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

13 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

22 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

1 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.