Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

image-gnews
Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand. Seorang watchdog mengatakan, salah satu hukuman paling keras yang bisa dijatuhkan kepada seseorang adalah saat ia melakukan kejahatan dengan cara menghina sistem monarki kerajaan di Thailand melalui kritikan.

Wichai memiliki nama belakang yang sengaja dirahasiakan untuk melindungi kerabatnya dari pengucilan. Oleh pengadilan militer Bangkok, ia dihukum atas dasar sepuluh tuduhan, yakni mengunggah foto dan video keluarga kerajaan melalui akun Facebook dengan nama berbeda-beda. Ia kemudian dianggap telah menggunakan akun tersebut untuk memfitnah.

Baca: Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

"Sebenarnya, atas postingannya di Facebook itu, secara keseluruhan dia dituntut 70 tahun, tapi pengadilan Thailand mengurangi setengahnya karena dia mengaku," tutur Yingcheep Atchanont dari iLaw, seperti dikutip dari laman berita The Guardian.

Perkara yang menyeret kerajaan ini diliputi kerahasiaan, dengan media dipaksa untuk menyensor sendiri secara detail berita yang dibuat agar tidak melanggar hukum yang ditafsirkan secara luas. Wartawan pun dilarang memasuki pengadilan militer tempat vonis untuk Wichai dibacakan.

Sebelumnya, pengadilan pidana menjatuhkan hukuman dua setengah tahun penjara kepada orang yang mengunggah sebuah clip audio dari sebuah radio politik bawah tanah yang dianggap menghina Kerajaan Thailand.

Baca: Polisi Thailand Ungkap Rencana Pembunuhan terhadap PM Prayuth

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penggunaan Undang-undang yang kejam itu melonjak di bawah junta royalis yang meraih kekuasaan pada 2014. saat itu, lebih dari 100 orang dikenakan tuntutan dana yang besar. Penuntutan hukuman itu berlanjut di bawah Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, yang mendapatkan tahtanya pada akhir 2016, sejak kematian ayahnya.

Pengamat mengamati dengan seksama bagaimana raja baru ini menggunakan Undang-Undang kontroversial tersebut, yang pada dasarnya menghalangi orang untuk melakukan pengawasan monarki Thailand yang suram dan terkesan berkuasa.

Baca: Thailand Tunda Pemilu hingga 2018

Menurut ILaw, Wichai awalnya menolak tuduhan postingan Facebook tersebut, namun kemudian ia mengaku setelah menunggu di dalam penjara satu tahun lebih, agar proses pengadilan terhadapnya segera dimulai. Tersangka yang dianggap melecehkan Kerajaan Thailand jarang dibebaskan atau diberi jaminan.

Padahal Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bahwa penggunaan hukum Thailand secara luas merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

THE GUARDIAN | DESTRIANITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

4 jam lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

2 hari lalu

Komunitas LGBT Thailand berpartisipasi dalam Parade Hari Kebebasan Gay di Bangkok, Thailand, 29 November 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis


8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

5 hari lalu

Suasana perayaan festival air Songkran di provinsi Ayutthaya, utara Bangkok, Thailand, 13 April 2018. AP Photo/Sakchai Lalit
8 Rekomendasi Destinasi dan Akomodasi untuk Festival Songkran di Thailand

Festival Songkran di Thailand tahun ini diperkirakan lebih meriah setelah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO


Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

6 hari lalu

Festival Songkran. (dok. Iconsiam)
Festival Songkran di Iconsiam Memadukan Budaya Thailand dan Hiburan Kontemporer

Iconsiam menggelar Festival Songkran selama 12 hari mulai 10 hingga 21 April 2024. Apa saja acara yang akan digelar?


Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

9 hari lalu

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin berbicara kepada media saat ia tiba untuk menyampaikan pernyataan kebijakan Dewan Menteri kepada parlemen di Bangkok, Thailand, 11 September 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Tuai Kritik, PM Thailand Hentikan Perjalanan ke Luar Negeri Selama Dua Bulan

PM Srettha Thavisin telah menghabiskan sekitar sepertiga dari enam bulan masa jabatannya di luar negeri untuk mempromosikan investasi di Thailand.


Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

10 hari lalu

Pekerja di peternakan Ular piton yang membudidayakan ular untuk diambil dagingnya di Asia Tenggara. Newscientist/Dan Natusch
Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.


Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

12 hari lalu

Seorang wanita bekerja di dalam toko ganja, di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, 29 Maret 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

Rancangan undang-undang pemerintah Thailand yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi akan mendapat persetujuan kabinet akhir bulan ini.


Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

14 hari lalu

Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, memusnahkan  2.564 boks olahan pangan milk bun  hasil sitaan petugas. ANTARA/Azmi Samsul Maarif
Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.


Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

15 hari lalu

LV The Place Bangkok (louisvuitton.com)
Mengintip Restoran Louis Vuitton di Bangkok, Pertama di Asia Tenggara

Restoran Louis Vuitton menerapkan aturan ketat bagi tamu, tak boleh pakai sandal jepit.


Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

15 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) musnahkan 2.564 buah (1 ton) olahan pangan viral, roti milk bun asal Thailand. BPOM
Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.