TEMPO.CO, London - Khuram Shazad Butt, salah seorang tersangka pelaku serangan Jembatan London, sempat menulis pesan melalui WhatsApp sebelum melakukan aksinya. Sebagaimana dilaporkan The Mirror, Butt menggunakan jejaring layanan media sosial itu 3 hari sebelum melakukan serangan Jembatan London, yang terjadi Sabtu, 3 Juni 2017 lalu.
Pria berusia 27 tahun itu menulis pesan dengan mengutip firman Allah dalam Al-Quran Surat Al-Insyirah Ayat 6 (94:6), berbunyi, "Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan."
Baca: Polisi Identifikasi Dua Pelaku Teror di Jembatan London
Pada bagian lain dia menulis, "Berbicaralah dengan jujur, berbicaralah dengan baik, berbicaralah dengan sopan, berbicaralah dengan adil, berbicaralah dengan lembut, bicaralah dengan ramah, janganlah berbicara tanpa makna."
Keterangan tersebut disampaikan Scotland Yard setelah menetapkan Butt, warga Inggris kelahiran Pakistan, dan Rachid Redouane, laki-laki keturunan Maroko-Libya sebagai tersangka pelaku serangan Jembatan London.
Salah seorang penyidik, Mark Rowley, mengatakan, jejak Butt sudah lama diketahui petugas keamanan namun tidak ada bukti kalau dia sebagai perencana serangan Jembatan London.
Investigasi terhadap Butt dimulai sejak 2015. "Meskipun demikian, tidak ada informasi intelijen yang menyebutkan bahwa serangan Jembatan London direncanakan."
WHARF | CHOIRUL AMINUDDIN