TEMPO.CO, Ankara - Turki menahan kepala penasehat Perdana Menteri Binali Yildirim, Sabtu 2 Juni 2017, karena diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Kantor berita Turki, Anadolu, mengabarkan, Birol Erdem yang juga bekas pejabat senior di Kementerian Kehakiman, diambil oleh petugas keamanan bersama istrinya, Gulumser Erdem, di Ankara.
"Penangkapan itu lantaran dia diduga menjadi anggota gerakan pimpinan Gulen," tulis Anadolu mengutip keterangan Kepala Kantor Kejaksaan di Ankara.
Pemerintah Turki menuding Gulen memerintahkan kudeta terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan pada 15 Juli 2016. Namun tuduhan tersebut dibantah oleh Gulen yang kini tinggal di pengasingan di Pennsylvania, Amerika Serikat, sejak 1999.
Erdem adalah salah satu birokrat senior yang diduga memiliki hubungan dengan Gulen. Sedangkan pejabat lainnya yang ditahan berasa dari kalangan militer, termasuk ajudan Erdogan yakni Kolonel Ali Yazici.
Pihak berwajib Turki telah menahan lebih dari 50 ribu orang termasuk para hakim, jaksa, pejabat kepolisian dan anggota angkatan bersenjata.
"Mereka dituduh memiliki hubungan dengan gerakan yang dipimpin oleh Gulen," kata pejabat di Kementerian Kehakiman yang tak bersedia disebutkan namanya kepada Anadolu pekan lalu.
Sementara itu, Turki menunda kepangkatan atau memecat lebih dari 100 ribu orang yang bekerja di sektor publik termasuk dokter, pegawai negeri sipil serta akademisi karena dituding terlibat dalam gerakan makar pimpinan Gulen.
AL ARABY | CHOIRUL AMINUDDIN