TEMPO.CO, Manila - SITE Intelligence Group, lembaga pemantau organisasi teroris, mengatakan, militan ISIS bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap kasino Manila pada Kamis, 1 Juni 2017.
Insiden penyerangan kasino Manila mengakibatkan sedikitnya 36 orang tewas dan 50 korban lainnya luka-luka setelah seorang pria bersenjata menyerbu kasino dan membakar meja judi.
Sesaat setelah serangan tersebut, kantor berita Agence Fance-Presse, melaporkan, "Pasukan serigala ISIS melakukan serangan ke kasino Manila sebagaimana disampaikan SITE Intelligence Group."
SITE menerangkan, ISIS yang sedang beroperasi di Marawi bertanggung jawab atas serangan ke Resorts World Manila di Pasay, Filipina.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat yakin bahwa serangan mematikan di kasino Manila dilakukan oleh seorang teroris.
Namun klaim ISIS maupun pernyataan Trump dibantah oleh otoritas Filipina.
Menurut pejabat kepolisian Filipina, serangan ke kasino Manila dilakukan oleh seorang pria bersenjata karena mengalami masalah di meja judi, tidak ada kaitannya dengan terorisme.
"Seluruh petunjuk mengarah pada satu titik yakni aksi kejahatan oleh seseorang yang tampaknya emosinya terganggu," kata juru bicara Presiden Rofrigo Duterte.
"Meskipun pelaku memberikan tembakan peringatan, sepertinya tidak ada indikasi bahwa dia ingin menyakiti atau menembak siapa pun."
Dia menambahkan, tidak ada bukti yang menghubungkan serangan kasino Manila dengan pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan Islam di Marawi, sebelah selatan negara tersebut.
RAPPLER | CHRISTIAN TODAY | CHOIRUL AMINUDDIN