TEMPO.CO, Manila— Aksi penembakan di Resort World Manila terjadi sangat menegangkan saat pada Kamis tengah malam waktu setempat, seorang pria menerjang masuk. Ia memberondong peluru ke arah layar TV, membakar meja judi dan memenuhi tas punggungnya dengan koin kasino senilai 113 juta peso arau Rp 30,2 miliar.
Ratusan pengunjung yang menyaksikan hal itu menjadi panik dan berhamburan keluar.
Polisi anti-huru hara diterjunkan untuk mengendalikan situasi yang terjadi pada Jumat 2 Juni 2017 tersebut. Sementara itu di dunia maya, berseliweran foto dan rekaman detik-detik menegangkan aksi teror yang pelaku lakukan.
Baca: Pelaku Penembakan di World Resort Manila Tewas Bakar Diri
Namun kemudian pria ini meninggalkan tas ransel yang berisi kepingan judi itu di dekat ruang penyimpangan. Pria ini naik ke lantai atas hotel dan bersembunyi dari polisi. Baku tembak sempat terjadi, sebelum polisi menemukan pria ini di dalam salah satu kamar hotel pada Jumat dini hari.
"Dia membakar dirinya sendiri di dalam kamar hotel nomor 510. Dia terbaring di ranjang, menutup dirinya dengan selimut tebal, sepertinya menuangkan bensin ke selimut dan membakar dirinya sendiri," kata Kepala Kepolisian Filipina, Ronald dela Rosa.
Sejauh ini polisi masih belum mendapatkan keterangan siapa pelaku penembakan itu dan motif serangan.
“Entah dia kalah di kasino itu dan hendak membalas atau memang dia gila,” ujar Kepala Kepolisian Mnila Oscar Albayalde kepada AP.
Dela Roisa menyebut pelaku memiliki cira pria kulit putih, berkumis dan memiliki tingggi enam kaki atau lebih dari 180 sentimeter.
Sejauh ini, berdasarkan semua rekaman CCTV, tak ada insiden penyanderaan yang terjadi. Aparat masih menyisir semua kamar dan lantai hotel.
Baca: Polisi Filipina: Penembakan di Manila Tidak Terkait Teror
ISIS sempat mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, menurut SITE Intelligence Group.
Dela Rosa mengaku tak tahu tentang klaim ISIS. "Mungkin itu hanya bagian dari propaganda mereka. Kalau memang teror, pelaku sejak awal dengan mudah dapat menembaki pengunjung, tapi itu tidak dia lakukan."
Dugaan teror dalam penembakan di Resort World Manila sempat mengemuka karena alasan kuat. Saat ini, militer Filipina sedang bertempur melawan kelompok pro-ISIS yang sempat menduduki Kota Marawi, di Mindanao.
REUTERS | AP | SITA PLANASARI AQUADINI