TEMPO.CO, Kairo - Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menembaki bus yang mengangkut umat Kristen Koptik di selatan Mesir, menewaskan 28 orang dan melukai 25 lainnya.
Menurut saksi dan sumber medis, serangan terjadi saat seluruh korban dalam perjalanan ke sebuah biara. Bus sedang dalam perjalanan menuju Biara St Samuel the Confessor di Provinsi Minya, sekitar 220 kilometer arah selatan Kairo saat diserang tiga mobil pikap.
Saksi mengatakan kelompok pria bertopeng mencegat kendaraan itu sebelum melepaskan tembakan.
Seperti yang dilansir BBC pada 26 Mei 2017, Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan penyerang umat Kristen Koptik itu berjumlah 8-10 orang. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan sadis itu.
Masyarakat internasional mengutuk serangan kelompok bersenjata terhadap umat Kristen Koptik Mesir.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi melalui televisi mengatakan pasukan bersenjata Mesir telah melancarkan serangan ke kamp pelatihan milisi sebagai balasan atas serangan terhadap umat Kristen Koptik. Ada enam kali serangan udara diarahkan ke lokasi kamp di Derna, kawasan timur Libya.
"Mesir tidak akan ragu-ragu menghancurkan kamp-kamp teroris di mana pun, baik itu di dalam (negeri) maupun di luarnya," kata Sisi.
Populasi umat Kristen Koptik di Mesir sebesar 10 persen dari 92 juta penduduk Mesir. Komunitas yang meyakini gerejanya telah ada sejak tahun 50 sebelum masehi itu sering menjadi sasaran serangan mematikan kelompok bersenjata sejak beberapa bulan.
Sekitar 70 orang tewas dalam serangan bom pada gereja di berbagai kota, seperti Kairo, Alexandria, dan Tanta pada Desember tahun lalu. Semua serangan kepada umat Kristen Koptik diklaim dilakukan ISIS.
BBC | TELEGRAPH | REUTERS | YON DEMA