TEMPO.CO, Manchester - Putra bekas pemain sepak bola Inggris, Richard Ian Wright, meminta maaf setelah dia mengirim pesan tidak sensitif di media sosial terkait dengan teror bom Manchester.
Harry Wright, 18 tahun, bersama sahabatnya Joe berada di Kota Manchester ketika teror bom Manchester yang menewaskan 22 orang dan melukai 119 korban lainnya pada Senin malam, 22 Mei 2017, itu terjadi.
Baca Juga:
Baca juga: Ini 4 Hal Tentang Salman Abedi, Pelaku Teror Manchester
Harry yang merupakan putra Richard Ian Wright--bekas penjaga gawang kesebelasan Ipswich Town FC--itu mengunggah swafoto di Snapchat dengan keterangan, "Di Manchester bersama bom tetapi masih selamat dengan sahabat Joe."
Harry mengatakan, dia sangat menyesal telah membuat kesalahan besar atas Snapchat yang diunggah setelah terjadi teror bom Manchester.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Ipswich Town FC, Harry mengatakan, "Saya memohon maaf sebesarnya atas komentar yang tidak sensitif di media atas tragedi teror bom Manchester pada Senin malam."
Richard Ian Wright menjadi penjaga gawang tim nasional Inggris 2000-2001. Bermula dan paling banyak berkarier di Ipswich Town FC, Richard Wright terakhir pindah ke Manchester City yang tak pernah memainkannya hingga ia menyatakan pensiun pada Mei 2016 lalu.
Simak pula: ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Teror Manchester
Teror bom Manchester menewaskan setidaknnya 22 orang dan melukai 119 orang lainnya, termasuk sepasang warga Polandia, dua orang tua yang sedang mengumpulkan putrinya serta anak kecil berusia delapan tahun.
Polisi mengatakan, pelaku teror bom Manchester adalah Salman Abedi, 22 tahun. Dia direkrut ISIS untuk membangun jaringan teror.
MIRROR | CHOIRUL AMINUDDIN