TEMPO.CO, Kota Vatikan—Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini dijadwalkan bertemu dengan pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus di Vatikan.
Seperti dilansir Reuters, Rabu 24 Mei 2017, pertemuan kedua tokoh ini dinantikan banyak pihak karena mereka kerap berbeda pendapat bahkan saling serang di dunia maya, terutama sejak masa kampanye presiden Amerika Serikat tahun lalu.
Kunjungan Trump ke Istana Apolostik di Vatikan adalah lawatan kenegaraan ketiga dari dari kunjungan sembilan hari ke sejumlah negara yang akan berakhir pada Sabtu mendatang.
Baca: Arab Saudi, Israel dan Vatikan Jadi Lawatan Perdana Donald Trump
Namun berbeda dengan lawatannya ke Arab Saudi dan Israel yang disambut dengan suka cita, pertemuan kali ini dinilai menarik banyak pihak.
Trump awalnya tidak menjadwalkan untuk bertemu Fransiskus dalam kunjungannya ke Eropa. Ketika ia berubah pikiran, pihak Vatikan pun membalas dengan memberikan waktu pertemuan 08.30 Rabu pagi waktu setempat, waktu yang tak biasa dan terlalu pagi bagi pertemuan kepala negara.
Vatikan beralasan Paus Fransiskus akan menggelar pertemuan mingguannya dengan jemaat di Lapangan St. Peter pada pukul 10.00.
Paus Fransiskus, 81 tahun, pada tahun lalu menyebut pria yang berpikir untuk membangun tembok di perbatasan “bukan umat Kristen.” Pernyataan tajam ini menanggapi kampanye Trump, 70 tahun, yang berkukuh akan membangun tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko.
Trump pun dengan pedas membalas paus kelahiran Argentina ini. Taipan properti itu menyebut Fransiskus yang mewakili dua miliar umat Katolik dunia, tak pantas mempertanyakan keyakinannya.
“Jika Vatikan diserang ISIS, saya dapat menjamin bahwa Paus akan berdoa semoga Donald Trump yang menjadi presiden,” ujar dia semasa kampanye.
Baca: Paus Fransiskus: Waspada Pemimpin Populis Berwatak Hitler
Perbedaan pandangan antara kedua tokoh ini juga mencakup banyak hal termasuk imigran, lingkungan hingga larangan Muslim Trump.
Meski begitu, kedua tokoh ini berusaha menjembatani perbedaan mereka. Pekan lalu, Fransiskus menyatakan tidak akan menghakimi Trump sebelum mendengar pernyataannya secara langsung. Walau begitu, Fransiskus berjanji tetap akan berkata apa adanya.
Sementara Gedung Putih menyatakan pertemuan dengan Paus sangat penting untuk menyatukan tiga agama besar dunia untuk menghadapi sejumlah masalah besar, termasuk terorisme.
“Dengan menyatukan semua pihak, Anda dapat membangun koalisi bersama,” kata pejabat senior Gedung Putih kepada wartawan dalam perjalanan Air Force One mengantar Donald Trump ke Roma untuk menemui Paus Fransiskus.
REUTERS | USA TODAY | SITA PLANASARI AQUADINI