TEMPO.CO, Jakarta - Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia tiba di Bandara Soekarno Hatta, Minggu pagi, 21 Mei 2017. Kedatangan Raja dan Ratu negara kaya dengan GDP U$$ 517,4 miliar dan pendapatan per kapita penduduknya US$ 49,7 ribu itu sungguh sederhana. Tak ada pesawat kerajaan, dan hanya didampingi belasan staf, Raja bahkan menenteng kopernya sendiri.
Rombongan menggunakan pesawat komersial Qatar Airways dan disambut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Mohamad Anshor dan Duta Besar RI untuk Swedia, Bagas Hapsoro.
“Menristekdikti M. Nasir sambut kedatangan YM Sri Baginda Raja Carl XVI dan YM Ratu Silvia dari Swedia di Bandara Soekarno-Hatta (21/5),” tulis Kemristekdikti lewat akun Twitter resminya, 21 Mei 2017. Foto-foto kedatangan Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia pun dapat dilihat di akun resmi Kemristekdikti.
Dalam lawatan kenegaraan kali ini, Raja Carl XVI Gustaf didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Menteri Negara Urusan Anak dan Kesetaraan Jender, serta Menteri Kesehatan. Selain itu, sekitar 60 pengusaha dari 35 perusahaan Swedia juga ikut untuk menjajaki peningkatan hubungan bisnis dan investasi di Indonesia. Sebelumnya, Raja Carl XVI Gustaf pernah ke Indonesia dalam kapasitas sebagai Ketua Pandu Sedunia atau World Scout Foundation (WSF) pada 2012.
Rombongan Raja akan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, 22 Mei 2017. Raja juga akan menghadiri seminar kehutanan d CIFOR dan menanam pohon. Raja dan Ratu juga akan meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, mengunjungi Kota Tua untuk melihat batik serta wayang. Raja juga akan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok. Adapun Ratu Silvia akan mengunjungi perpustakaan komunitas di Manggarai serta menghadiri seminar soal bagaimana menghentikan kekerasan pada anak.
Pasangan Kerajaan Swedia akan pergi ke Bandung dengan naik kereta api. Di sana mereka akan disambut oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan bertemu dengan tim sepakbola Persib beserta para bobotoh "Bandung Vikings", serta mengunjungi Museum Konferensi Asia-Afrika.
NATALIA SANTI