Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ebrahim Raisi, Penantang Garis Keras Iran Murid Khamenei

image-gnews
Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Iklan

TEMPO.CO, Teheran - Ebrahim Raisi merupakan penantang utama Presiden Hassan Rouhani, pada pemilihan Presiden Iran yang digelar Jumat, 19 Mei 2017. Raisi dikenal sebagai ulama garis keras yang memiliki kedekatan dengan Pemimpin Agung Iran, Ayatullah Ali Khamenei.

”Raisi dilahirkan oleh keluarga taat beragama di kota suci Mashhad, pada 23 Agustus 1960,” demikian ditulis National dalam laporannya, Rabu, 17 Mei 2017.

Baca juga: Pilpres Iran, Pertarungan Garis Keras dan Moderat

Selama masa kampanye sebagai calon presiden, Raisi berfokus pada masalah ekonomi dan mengentaskan kemiskinan. Hal itu juga disampaikan saat bertemu dengan para pendukungnya di makam Imam Reza di Mashhad.

”Saya menghadirkan para pekerja, petani, dan kaum perempuan,” ucapnya.

Dalam kampanyenya, Raisi mengatakan angka pengangguran di Iran mencapai 12,5 persen dan hampir setiap orang merasakan kemandekan ekonomi.

”Ekonomi Iran tidak berkembang, pertumbuhannya sangat lambat,” katanya.

Baca juga: Pemilu Iran, Ali Khamenei Tak Peduli Siapa Jadi Presiden

Mengenai nuklir, Raisi tidak menentang kesepakatan antara Iran dan negara-negara Barat sehingga sanksi ekonomi dunia dicabut. Tetapi, dia mengatakan, negosiasi pemerintah sangat lemah dan diarahkan oleh musuh.

Raisi juga menyinggung soal kebijakannya jika terpilih menjadi presiden yakni melonggarkan aksi massa, membebaskan pemimpin oposisi dari terali besi yang ditahan sejak 2009, menyusul unjuk rasa jalanan.

”Iran tidak akan memberikan ampun kepada pengadilan sesat,” ucapnya pada 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karier Raisi di pemerintahan diawali dengan menjabat Jaksa Agung, pengawas lembaga siaran pemerintah IRIB dan jaksa bagi pengadilan khusus ulama.

Baca juga: Jajak Pendapat, Rouhani Bakal Menang di Pemilihan Presiden Iran

Pria 56 tahun itu selalu mengenakan surban berwarna hitam sebagaimana dikenakan Rasulullah Muhammad.

Ayah Raisi adalah seorang ulama di Mashhad yang meninggal ketika Raisi masih berusia lima tahun. Selanjutnya, dia dimasukkan ke pondok pesantren untuk anak-anak hingga dia lulus dan pindah ke kota suci Qom pada 1975.

Setelah Revolusi Iran 1979, dia mengikuti seleksi untuk pelatihan khusus untuk menjadi ulama dan belajar langsung dari Ayatullah Ali Khamenei, yang belakangan menjadi Pemimpin Agung.

Pada 1985, di pertengahan Perang Iran-Irak, dia ditunjuk menjadi wakil jaksa di Pengadilan Revolusioner Teheran yang bertugas mengeksekusi ribuan tahanan politik.

Selesai menempati berbagai posisi penting, pada Maret 2016, Raisi ditunjuk oleh Pemimpin Agung Iran Ayatullah Ali Khamenei mengepalai tempat suci Imam Reza.

NATIONAL | CHOIRUL AMINUDDIN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

53 detik lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

26 menit lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

57 menit lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

2 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

2 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

2 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

3 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

12 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

14 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.


Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

17 jam lalu

Demonstran Iran menghadiri pertemuan anti-Israel di depan Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat Dekat, Ini Awal Permusuhan Keduanya

Iran-Israel tidak bermusuhan dalam sejarah perpolitikan mereka, sejak kapan hubungan keduanya memburuk?