TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia, Vladimir Putin meminta negara-negara di dunia agar tidak mengintimidasi Korea Utara terkait dengan peluncuran rudal terbarunya.
Meskipun mengecam peluncuran rudal terbaru Korea Utara sebagai membahayakan, namun Putin meminta agara dunia tidak menambah ketegangan dengan melakukan intimidasi. Ia menyarankan sebaiknya dunia mencari solusi damai.
"Kami menentang perluasan kepemilikan senjata nuklir baru dan menganggap, uji coba rudal Korea Utara kontraproduktif dan berbahaya. Tapi, kita harus berhenti mengintimidasinya dan menemukan solusi damai untuk masalah ini," kata Putin, seperti yang dilansir CNN pada 16 Mei 2017.
Putin menambahkan bahwa intimidasi kepada Pyongyang merupakan hal yang tidak diterima oleh pihaknya.
Pernyataan Putin itu disampaikan setelah juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer mengatakan uji coba rudal terbaru Korea Utara dapat memancing respons yang lebih kuat dari Kremlin.
Korea Utara pada Ahad, 14 Mei 2017, meluncurkan rudal baru yang disebut sebagai Hwasong-12. Rudal balistik jarak menengah itu diluncurkan dari Kusong, Provinsi Pyongan Utara sekitar pukul 05.27 waktu setempat. Roket tersebut jatuh di Laut Jepang setelah terbang sekitar 800 kilometer.
Korea Utara mengklaim uji coba rudal balistik itu bertujuan untuk memverifikasi kemampuannya untuk membawa hulu ledak nuklir ukuran besar. Peluncuran rudal ini menimbulkan kecaman dan protes dari berbagai negara, termasuk Jepang dan Amerika Serikat.
CNN|TELEGRAPH|YON DEMA