TEMPO.CO, Jenewa - PBB menyatakan lebih dari 630 orang di dalam dan sekitar Mosul, Irak, kehilangan tempat tinggal sejak operasi militer yanng dilancarkan Oktober 2016.
"Jumlah ini termasuk lebih dari 434 ribu orang kehilangan tempat tinggal di Mosul Barat sejak pertengahan Februari 2017," kata Andrej Mahecic, juru bicara UNHCR kepada reporter di Jenewa, Jumat, 12 Mei 2017.
Pada Oktober 2016, pasukan Irak - didukung Amerika Serikat memimpin pasukan koalisi- melakukan serangan besar melalui udara dan darat untuk mengambil alih kembali Mosul. Kota ini dikuasai dan dijadikan markas ISIS sejak 2014.
Mahecic mengatakan, "Penyerbuan ke Mosul selama enam bulan mengakibatkan arus pengungsi besar-besar keluar dari kota tersebut."
Dia menambahkan, masyarakat mengatakan kepada UNHCR bahwa situasi kota saat ini serba kekurangan termasuk kebutuhan pangan dan bahan bakar minyak.
Mahecic juga menerangankan, badan urusan pengungsi PBB ini telah membuka kamp pengungsi ke-12 untuik menampung sekiutar 500 anak, perempuan dan laki-laki dis ebelah utara Irak.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN