TEMPO.CO, Pyongyang -Pemerintah Korea Utara mencari cara untuk mengekstradisi orang-orang yang dianggap terlibat merancang pembunuhan Kim Jong-un.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Han Song-ryol menyatakan hal itu di hadapan diplomat asing di Pyongyang, Kamis, 11 Mei 2017.
Baca juga: CIA Bentuk Unit Khusus Analisis Senjata Nuklir Korea Utara
"Menurut undang-undang negara kami, Kejaksaan Agung akan menggunakan semua metode yang ada untuk mulai bekerja menuntut penyerahan para penjahat yang terlibat, untuk menghukum penyelenggara, konspirator dan pengikut terorisme yang disponsori negara yang mengerikan ini, " kata Han.
Han menjelaskan, seorang pria Korea Utara telah dipaksa untuk meracuni Kim Jong-un dengan zat biokimia. Ia mengklaim bahwa Korea Selatan dan Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat, CIA berada di balik upaya tersebut.
"Teroris ini merencanakan secara rinci penggunaan zat biokimia termasuk zat radioaktif dan beracun sebagai senjata pembunuh. "Zat biokimia ini didapatkan melalui bantuan CIA, sementara Dinas Intelijen Korea Selatan memberikan dukungan dan pendanaan yang diperlukan untuk usaha pembunuhan pemimpin tertinggi kami," kata Han, seperti dilansir Sky News pada 11 Mei 2017.
Baca juga: AS-Korsel Dituding Rencanakan Pembunuhan Kim Jong-un
Meskipun Han telah bersumpah untuk menghukum baik penyelenggara, konspirator dan pengikut terorisme yang disponsori negara tersebut melalui permintaan ekstradisi, namun belum menyebutkan nama-nama tersangka baik yang di dalam maupun luar negeri.
Korea Utara pertama kali membuat tuduhan tentang rencana pembunuhan tersebut pada pekan lalu. Kantor berita resmi negara komunis itu, KCNA menuliskan bahwa Kementerian Pertahanan menuduh bahwa satu pria Korea Utara yang hanya diidentifikasi dengan Kim telah disuap oleh dinas intelijen Korea Selatan saat bekerja di Rusia.
KCNA mencantumkan beberapa dugaan pembayaran yang dilakukan kepada Kim, yang jumlahnya hampir mencapai US$ 300 ribu atau setara Rp 4 miliar. KCNA menyebut saat Kim kembali ke Pyongyang, dia diinstruksikan untuk memberikan informasi secara rinci tentang situasi di Korea Utara untuk menilai kemungkinan metode serangan.
Baca juga: Dituding Melawan Pemerintah, Korea Utara Menahan Warga Amerika
Kim dikatakan sempat bekerja di industri perkayuan Rusia. Kim dituding telah disuap, dicuci otak dan dibujuk oleh agen asing saat dia tinggal di kota Khabarovsk, Timur jauh Rusia.
Kementerian Pertahanan Korea Utara telah bersumpah untuk menemukan siapa pun yang terlibat dalam dugaan rencana tersebut, yang disebutnya terorisme yang disponsori negara.
SKY NEWS|ABC ONLINE|YON DEMA