TEMPO.CO, Paris - Emmanuel Macron memenangkan perebutan kursi Presiden Prancis setelah mengalahkan Marine Le Pen pada pemilihan umum Ahad, 7 Mei 2017.
Pada pesta demokrasi tersebut, Macron, 39 tahun, meraih 65 persen suara, sedangkan Le Pen, 47 tahun, mendapatkan 35 persen suara.
Ini komentar warga di Aulnay-sous-Bois, daerah pinggiran sebelah timur laut Paris dan Menilmontant.
Junior, 33 tahun, sopir
Saya tidak memilih baik pada putara pertama maupun kedua. Saya merasa tidak terwakili oleh kedua calon. Saya memilih Francois Hollande pada pemilihan umum sebelumnya.
Warga Prancis harus bisa bekerja, pergi ke sekolah, memiliki akses pekerjaan dan pendidikan.
Ben Fikih, 75 tahun, pensiunan
Kemenangan macron dapat memberikan harapan bagi Prancis. Dia adalah presiden paling muda yang pernah kami miliki. Tuhan menyertainya. Saya berharap dia memilih dengan cara bermartabat, persaudaraan dan kebebasan.
Saya tak begitu kenal Macron, tetapi dia adalah harapan bagi rakyat Prancis. Ada jutaan imigran di sini bercampur dengan warga Prancis.
Marine Le Pen memiliki wajah seperti buah jeruk, dia seperti seekor kalajengking. Dia dapat menggigitmu. Dia seorang rasis. Bagi banyakoang, rasisme disembunyikan, tetapi dia tidak.
Djonar, Sopir
Saya memilih abstein pada putaran pertana. Pada putaran kedua kemarin memilij Marine. Saya tidak kenal Macron, saya tidak tahu siapa dia. Saya hanya mendengar tentang dia pada pemilihan ini, itupun tidak jelas dia memihak siapa.
Marine tidak menyukai imigran, tetapi saya bukan pendatang. Saya tidak takut sama sekali terhadap dia. Orang tua saya imigran, mereka memilih Macron.
Itulah apa yang kami sebut dengan kebebasan berekspresi. Saya tidak kecewa dia kalah. Saya tidak berpikir salah satu dari mereka dapat melakukan banyak hal untuk Prancis.
Manar, Bekerja di Toko Roti
Saya tidak memilih. Tidak ada satupun mewakili saya. Saya tidak ingin Ler Pen menang, tetapi apa yang ditawarkan Macron tidak menanggapi masalah yang menjadi kepedulian saya.
Pada putaran pertama, saya memilih Jean-Luc Melenchon. Saya merasa lega macron menang, meskipin dia bukan pilihan saya.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN