TEMPO.CO, Paris--Masjid Utama Paris menyatakan terpilihnya calon presiden dari kubu tengah Emmanuel Macron membawa harapan bagi masyarakat muslim di Prancis.
Dalam pernyataan resminya, terpilihnya Macron sebagai presiden menjadi tanda rekonsiliasi antara agama-agama Prancis.
"Ini adalah tanda harapan yang jelas bagi warga Muslim Prancis bahwa mereka dapat hidup harmonis dan menghargai nilai-nilai Prancis," kata La Grande Mosquée de Paris dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Ahad, 7 Mei 2017.
Baca: Pemilu Final Prancis, Emmanuel Macron Ungguli Marine La Pen
Rival Macron, Marine Le Pen, memicu kekhawatiran warga Muslim maupun warga minoritas lainnya di Prancis karena memainkan isu anti-Islam, anti-Semit hingga anti-imigran.
Sementara itu, Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan bahwa kemenangan Emmanuel Macron menunjukkan sebagian besar pemilih ingin menggabungkan nilai-nilai Republik.
Hollande pun memberi selamat kepada mantan menteri ekonomi itu dalam berkompetisi dengan Marine Le Pen yang terkenal dengan sikapnya anti-Uni Eropa.
Baca: Jadi Presiden Prancis, Emmanuel Macron Disambut Pemimpin Dunia
"Kemenangan besar ini mengkonfirmasikan bahwa sebagian besar warga negara kita ingin bersatu di sekitar nilai-nilai Republik dan menunjukkan keterikatan mereka kepada Uni Eropa," kata Hollande.
Mantan perdana menteri Manuel Valls akan memanggil Emmanuel Macron secara terpisah untuk mendapatkan suara mayoritas dalam pemilihan legislatif bulan depan.
REUTERS | ARKHELAUS W.