TEMPO.CO, Astana - Oposisi Suriah walk out dalam pertemuan perdamaian Suriah di Astana, Kazkahstan, Kamis, 4 Mei 2017. Mereka menolak zona damai sebagaimana usulan Rusia yang didukung Amerika Serikat, Turki dan Mesir.
Kesepakatan gencatan senjata di beberapa bagian di sebelah Utara, Tengah, dan Selatan Suriah telah diteken oleh pendukung Suriah, Rusia dan Iran, serta pemberontak dukungan Turki namun ditentang oleh oposisi Suriah.
Kesepakatan tersebut menyebabkan delegasi oposisi Suriah dalam pertemuan di Astana mengecam dan mereka menyatakan keluar dari meja perundingan.
Mereka mengeluh terutama keterlibatan Iran dalam perang saudara di Suriah. Negeri Mullah itu dituding telah mengirimkan puluhan ribu pasukan dan militan untuk memerangi pasukan pemberontak.
"Iran adalah penjahat dan kami tidak akan bersedia menandatangani," kata Abdul Raheem dari Faleeq al-Sham yang terlibat dalam pertemuan di Astana, Kamis.
Setelah menyampaikan sikapnya dia keluar ruangan disusul oleh sejumlah utusan oposisi termasuk Osama Abu Zeid seperti dilaporkan Orient News.
"Kami tidak bisa menerima keterlibatan Iran yang telah membantai rakyat Suriah," kata Zeid. "Ini adalah kunci kesepakatan," tambahnya.
ALBAWABA | CHOIRUL AMINUDDIN