Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus Serukan Lawan Teror yang Dibungkus Bahasa Agama  

image-gnews
Paus Fransiskus (tengah) melambai saat dia naik pesawat dalam perjalanan ke Kairo, Mesir, di bandara internasional Fiumicino di Roma, 28 April 2017. AP
Paus Fransiskus (tengah) melambai saat dia naik pesawat dalam perjalanan ke Kairo, Mesir, di bandara internasional Fiumicino di Roma, 28 April 2017. AP
Iklan

TEMPO.CO, Kairo- Pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus  menyampaikan pesan yang tegas dan tajam kepada para pemimpin agama  saat berbicara dalam Konferensi perdamaian yang diselenggarakan Masjid dan Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Paus Fransiskus meminta pemimpin umat beragama agar melawan kekerasan dan teror yang dibungkus dalam bahasa agama.

"Sebagai pemimpin umat beragama, kita diminta untuk membuka kedok kekerasan yang menyamar sebagai sesuatu yang dianggap suci," kata Paus Fransiscus di hadapan para peserta konferensi seperti dikutip dari New York Times, 29 April 2017.

Baca juga: Membawa Pesan Damai, Paus Fransiskus Tiba di Mesir

"Kita wajib mengecam kekerasan terhadap harkat manusia dan hak asasi manusia, untuk membongkar upaya membenarkan segala bentuk kebencian atas nama agama dan untuk mengutuk upaya memberhalakan Tuhan," tegas Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus menekankan pada penghormatan terhadap identitas sendiri dan keagamaan merupakan langkah penting untuk memiliki keberanian menerima perbedaan.

"Hal itu akan membantu dua keyakinan berjalan bersama bukan sebagai musuh melainkan sebagai teman seperjalanan," kata Paus Fransiskus.

Baca juga: Paus di Konferensi TED: Indah Jika Teknologi Dibarengi Kesetaraan

Ulama Al Azhar, Ahmed Ramzy el Sabbagh yang menghadiri Konferensi Perdamaian menyambut pernyataan Paus Fransiskus. " Ini lebih dari satu pertemuan antara dua orang. Ini pertemuan agama."

Paus Fransiskus hadir dalam konferensi perdamaian yang diadakan pusat studi Islam Sunni paling berpengaruh di Mesirdan dunia sebagai rangkaian kunjungan kepausannya ke Mesir.

Kunjungan Paus Fransiskus berlangsung di saat Mesir mengalami krisis kemanusiaan dengan serangan kelompok teroris  yang berlangsung beberapa kali dengan target umat Kristen. Selain itu, pemerintahan Mesir  menimbulkan sejumlah bentrokan.

Baca juga: Paus Kecam Serangan Udara yang Tewaskan Ratusan Warga Mosul

Dalam kunjungannya, Paus Fransiskus beberapa kali berbicara vokal terhadap  Presiden Abdel Fattah el-Sisi. Paus mendorong upaya el-Sisi untuk memajukan hak asasi manusia. Menurut Commission on International Religious Freedom di Amerika Serikat, pemerintahan el-Sisi meningkatkan keamanan dan kebebasan beragama bagi umat Kristen minoritas.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Beberapa menit lalu kamu mengatakan kepada saya bahwa Allah adalah Allah yang membebaskan. Dan ini benar," kata Paus Fransiskus menatap penuh makna ke arah el-Sisi saat keduanya berpidato.

Paus Fransiskus mengakui el-Sisi sering berbicara blak-blakan dan jernih tentang perlawanannya terhadap ekstrimis agama yang menghancurkan keberagaman.

Baca juga: Paus Fransiskus: Waspada Pemimpin Populis Berwatak Hitler  

Namun, Paus memberi penekanan dalam ucapannya:"sejarah tidak akan memaafkan mereka yang mengajarkan keadilan namun kemudian mempraktekkan ketidakadilan. Sejarah tidak akan memaafkan mereka yang berbicara tentang kesetaraan namun menolak mereka yang berbeda."

Selain bertemu Presiden el-Sisi, menghadiri konferensi perdamaian, Paus Fransiskus juga bertemu umat Katolik Mesir dan bertemu dengan pemimpin Gereja Orthodok Koptik, Paus Tawadros II.

Paus menyampaikan rasa prihatin dan dukungan terhadap umat Ortodoks Koptik yang menjadi korban kekejaman teroris di Mesir seraya mengingatkan Katolik dan Ortodoks memiliki kedekatan dalam iman.

Baca juga: Paus Fransiskus: Ketidakpedulian, Dosa Masa Kini  

"Bertahan, dalam jalan misteri dan keheningan, melalui darah iman yang murni. Darah mereka yang tak berdosa mempersatukan kita," kata Paus Fransiskus menanggapi sekitar 50 umat Kristen Koptik yang tewas saat merayakan Minggu Palma awal April lalu.

Paus Fransiskus juga mengunjungi lokasi pengeboman kelompok teroris pada Desember lalu yang menewaskan 28 orang.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Mesir merupakan kunjungan kepausannya yang ke 18 di luar Italia setelah resmi menjabat Paus pada tahun 2013.  Fransiskus, berusia 80 tahun, merupakan Paus yang kedua berkunjung ke Mesir setelah Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2000.

NEW YORK TIMES | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci

14 Oktober 2019

Kardinal John Henry Newman dikanonisasi sebagai orang suci oleh Paus Fransiskus hari Minggu ini, 13 Oktober 2019. [VATICAN NEWS]
Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci

Paus Fransiskus menganugerahkan Kardinal John Henry Newman, pendeta paling berpengaruh di Gereja Anglikan dan menjadi Katolik, sebagai orang suci.


Paus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran

26 Januari 2018

Paus Fransiskus memimpin doa di Sanctuary Our Lady of Fatima di Fatima, Portugal, 12 Mei 2017. Kedatabfab Paus Fransiskus untuk menghormati dua anak gembala miskin yang menyaksikan penampakan Santa Maria 100 tahun yang lalu. AP/Paulo Duarte
Paus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran

Paus Fransiskus mengecam berita bohong sebagai iblis dan mendesak jurnalis untuk menjalankan misinya mencari kebenaran.


Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

27 November 2017

Paus Fransiskus mencium kaki seorang pengungsi wanita dalam ritual pembasuhan kaki di pusat pengusian Castelnuovo, Porto, Italia, 24 Maret 2016. Pada aturan sebelumnya, Vatikan hanya memperbolehkan pria yang terlibat dalam ritual ini. Namun pada Januari 2016, Paus mengubah peraturan dengan mengizinkan wanita untuk ikut terlibat. AP Photo
Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

Paus Fransiskus diingatkan untuk tidak menggunakan kata Rohingya selama berkunjung ke Myanmar.


Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus

9 November 2017

Para jemaat mengajak Paus Fransiskus berfoto selfie dalam kunjungannya ke gereja paroki St. Mary Josefa of the Heart of Jesus di Roma, Italia, 19 Februari 2017. REUTERS/Remo Casilli
Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus

Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya dan kritiknya terhadap penggunaan telepon seluler, Ipad, dan sejenisnya saat Misa Kudus.


Paus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia

11 September 2017

Paus Francisiskus, mengalami luka di saat mengunjungi St. Peter Claver, Cartagena, Colombia, 10 September 2017. REUTERS/Alessandro Di Meo/Pool
Paus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia

Paus Fransiskus mengalami luka di bagian mata sebelah kiri dan tampak berdarah saat berkunjung ke Kolombia.


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017

29 Agustus 2017

Paus Fransiskus memimpin doa di Sanctuary Our Lady of Fatima di Fatima, Portugal, 12 Mei 2017. Kedatatangan Paus Fransiskus untuk menghormati dua anak gembala miskin yang menyaksikan penampakan Santa Maria 100 tahun yang lalu. REUTERS/Nuno Andre Ferreira/Pool
Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017





Paus Fransiskus itu menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya di Myanmar segera diakhiri.


Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

28 Agustus 2017

Paus Fransiskus memimpin Misa Malam Paskah di Basilika St. Peter, Vatikan, 15 April 2017. REUTERS
Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

Paus Fransiskus menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya segera diakhiri.


Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

25 Agustus 2017

Paus Fransiskus bersalaman dengan seorang bocah pengungsi di Gereja Saint Sauveur yang menjadi kamp pengungsi di Bangui, Afrika Tengah, 29 November 2015. Kunjungan Paus Fransiskus di Afrika Tengah guna membawa misi perdamaian dan berharap kehadirannya dapat mendorong perundingan baru untuk menyudahi kekerasan. REUTERS/Stefano Rellandini
Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

Video propaganda ISIS yang mengancam untuk membunuh pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus dibuat di Filipina.