TEMPO.CO, Washington—Maksud hati membuka hotline untuk menampung pengaduan tentang kejahatan yang dilakukan imigran, ternyata hotline yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump justru dipenuhi laporan soal alien.
Seperti dilansir NBC News, Kamis 27 April 2017, hotline VOICE atau singkatan dari korban Kejahatan Imigran Ilegal, dibuat oleh pemerintahan Trump untuk mencatat kejahatan yang dilakukan imigran ilegal atau dalam bahasa mereka, illegal alien.
Baca: Ngeyel, Trump Akan Buat Lagi Larangan Imigran Muslim
Peluncuran hotline dan kantor khusus ini dilakukan pada Rabu waktu setempat oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly.
“Para korban sangat unik karena mereka seharusnya tidak mengalami kejahatan jika para imigran tidak masuk negara ini,” kata Kelly seperti dikutip BBC.
Namun para pendukung imigran yang sebal oleh kebijakan Trump, memiliki ide unik untuk mengganggu hotline baru itu.
Melalui Twitter mereka menghimbau warga untuk membanjiri nomor telepon 855 48 VOICE dengan laporan soal penampakan alien dari luar angkasa, monster khayalan hingga UFO.
Salah satu yang memprovokasi hal ini adalah Alexander McCoy, 28 tahun, melalui akun Twitternya. “Bukankah akan sangat memalukan jika jutaan orang menelepon hotline ini dan melaporkan pertemuan mereka dengan alien serta UFO?” kicau McCoy.
Baca: Donald Trump Larang Imigran Timur Tengah Masuk AS
Ajakan ini berhasil mengganggu sistem hotline VOICE hingga Kamis pagi waktu setempat. McCoy yang mencoba menelepon hotline ini menyebut dirinya harus menunggu selama 20 menit hingga sambungan terputus.
“Ini adalah kesempatan untuk memukul balik Trump yang selalu menjelek-jelekkan imigran,” ujar veteran militer itu dengan bungah kepada NBC News.
ICE, lembaga di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri yang bertugas menangkap imigran ilegal di Amerika Serikat, mengatakan sambungan telepon mereka tidak mengalami gangguan. “Tapi pada hari pertama kami sangat kewalahan dengan laporan masyarakat,” tutur juru bicara ICE, Bryan Cox.
Donald Trump membuat marah komunitas Hispanik Amerika Serikat dan Meksiko karena menyebut imigran dari negeri jiran itu adalah sekelompok kriminal, penjahat dan pemerkosa.
NBC NEWS | LOS ANGELES TIMES | BBC | SITA PLANASARI AQUADINI