TEMPO.CO, Seoul -Komandan Pasukan Amerika Serikat di Pasifik atau PACOM, Harry Harris mengatakan, Sistem pertahanan rudal tercanggih Amerika Serikat atau THAAD tiba di Seoul pada hari Rabu, 26 April 2017 dan segera dioperasikan dalam beberapa hari ke depan. Radar dan peralatan THAAD ditempatkan di wilayah tenggara Korea Selatan.
"Aliansi Korea Selatan-Amerika Serikat memutuskan pada Juli lalu untuk menempatkan THAAD, yang akan dioperasionalkan dalam beberapa hari ke depan dan mampu secara lebih baik melindungi Korea Selatan dari ancaman Korea Utara," kata Harris seperti dikutip dari Korea Times, 27 April 2017.
Baca juga: Ahli: Korea Utara Sanggup Membuat Bom Nuklir Setiap Enam Pekan
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan proses penempatan THAAD secara keseluruhan akan berlangsung hingga akhir tahun ini.
Aksi unjuk rasa warga Korea Selatan mewarnai kedatangan THAAD. Mereka menolak penempatan THAAD di negara mereka karena mempertimbangkan dampaknya.
Bentrok pun terjadi antara pengunjuk rasa dan polisi yang mengakibatkan lebih dari 10 pengunjuk rasa terluka dan tiga di antaranya dirawat di rumah sakit.
Cina memprotes keras penempatan THAAD di Korea Selatan . Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang mengatakan pengembangan THAAD sangat meremehkan kepentingan strategi keamanan Cina.
Baca juga: Kapal Induk Amerika Tiba, Korea Utara Adakan Latihan Perang
"Ini tidak memberikan bantuan apapun untuk mencapai denuklirisasi untuk perdamaian dan stabilitas di semenanjung dan kawasan. Cina akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan kepentingan kami," kata Shuang seperti dikutip dari Channel News Asia.
THAAD didisain untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak pendek dan menengah saat rudal itu dalam perjalanan menuju sasaran. Pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan sepakat menempatkan THAAD di Korea Selatan setelah meningkatnya ancaman senjata rudal balistik dan nuklir dari Korea Utara.
KOREA TIMES | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA