TEMPO.CO, Damaskus - Israel mengakui bahwa serangan di dekat lapangan terbang Damaskus pada Kamis subuh waktu setempat, untuk menghantam jalur suplai senjata Hizbullah Lebanon di Suriah.
Menteri Intelijen Israel, Israel Katz, mengatakan kepada Radio Angkatan Bersenjata, "Saya membenarkan bahwa insiden di Suriah itu adalah kebijaksanaan Israel untuk menghentikan penyelundupan senjata melalui Suriah kepada Hizbullah," kata Katz.
Namun, juru bicara Angkata Bersenjata Israel menolak memberikan komentar soal serangan tersebut.
Baca: Israel-Suriah Saling Gempur di Udara
Sejumlah sumber intelijen dan pemberontak di Suriah mengatakan, Israel memborbardir suplai senjata dari Teheran.
"Pesawat komersial dan militer Iran secara rutin mengirimkan senjata untuk Hizbullah," ujar mereka sebagaimana dilaporkan CBC News.
Dua orang sumber senior di kalangan pemberontak yang beroperasi di Damaskus menerangkan, ada lima serangan menghantam depot amunisi yang digunakan oleh milisi dukungan Iran.
Akibat serangan tersebut, kantor berita Tasnim mengatakan, dua orang mengalami luka-luka dan menimbulkan ledakan besar hingga terdenar di pusat kota.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dalam perang saudara yang memasuki tahun keenam itu didukung oleh Rusia, Iran dan milisi regional termasuk Hizbullah yang menjadi sekutu dekat Teheran dan musuh Israel.
Jet tempur Israel telah menjadikan lapangan terbang Damaskus sasaran gempuran, termasuk beberapa kawasan di ibu kota. Lapangan terbang ini pernah disikat bom udara oleh Israel pada Desember 2014.
CBC NEWS | TASNIM | CHOIRUL AMINUDDIN