TEMPO.CO, Washington - Agen Secret Service menginterogasi seorang pria Rastafara asal Brooklyn yang berulang kali kedapatan menguntit putri sulung mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Bukan hanya menguntit, pria yang belakangan diketahui mengalami masalah mental itu bahkan secara terang-terangan menyatakan ingin menikahi Malia Obama.
Menurut Secret Service, Jair Nilton Cardoso, 30 tahun, diduga melecehkan Malia Obama setidaknya pada dua kesempatan yang berbeda pada minggu lalu.
Baca juga: Kisah Pelesiran Malia Obama ke Meksiko
Yang pertama pada tanggal 10 April, Cardosa menerobos masuk ke lantai empat kantor Tribeca di Washington, tempat Malia magang. Ia meletakkan sebuah tanda di jendela dan berulang kali berteriak meminta Malia untuk menikahinya.
Dua agen Secret Service yang ditugaskan untuk mengawal Malia Obama, kemudian menyuruhnya pergi tanpa melakukan penahanan.
Pada tanggal 12 April, Cardosa kembali mengikuti Obama dari kantor yang berbeda di Manhattan dan dihentikan oleh dua agen Secret Service. Agen tersebut mengidentifikasi Cardosa sebagai orang yang sama yang mencoba masuk ke Gedung Putih pada beberapa kesempatan sebelumnya. Sekali lagi, dia diusir tanpa tindakan hukum.
Pada tanggal 13 April, agen Secret Service pergi ke apartemen Cardosa di Brooklyn untuk menginterogasinya.
Foto-foto yang diambil di tempat kejadian menunjukkan bahwa Cardoso mengenakan topi bergaya Rastafarian, kacamata hitam dan tongkat putih panjang, yang tampaknya merupakan tongkat untuk orang buta.
Setelah menjawab pertanyaan agen Secret Service, dia dianggap tidak stabil secara emosional dan dibawa ke rumah sakit Kings County untuk menjalani evaluasi psikologi.
Setelah itu, Secret Sevice kemudian melaporkan Cardosa ke kantor Polisi New York atau NYPD pada Selasa, 18 April 2017.
Karena Cardosa tidak melakukan kontak fisik terhadap Malia, NYPD memutuskan untuk tidak menahannya. Kini NYPD mempertimbangkan untuk menjertnya dengan tuduhan pengintaian Malia Obama.
NEW YORK POST|CBS NEWS|YON DEMA