TEMPO.CO, Tel Aviv -Lebih dari seribu warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel mulai melakukan aksi mogok makan massal sebagai bentuk protes terhadap kondisi tempat mereka ditahan.
Aksi ini dipimpin oleh Marwan Barghouti, pemimpin warga Palestina yang dipenjara oleh Israel. Barghouti yang digadang-gadang sebagai pengganti Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas di masa depan tersebut, dihukum penjara seumur hidup setelah dituduh melakukan lima pembunuhan.
Dalam aksi mogok makan, para tahanan menyerukan untuk kondisi yang lebih baik termasuk akses ke telepon seluler, pelayanan medis yang lebih baik, dan menambah waktu kunjungan bagi keluarga tahanan.
Seperti yang dilansir BBC pada 18 April 2017, aksi mogok makan itu diikuti oleh sekitar 1187 tahanan.
Menurut pihak berwenang yang bertanggung jawab terhadap layanan penjara Israel, aksi itu bisa menyulut ketegangan di seluruh wilayah Palestina.
Pemogokan itu bertepatan dengan Hari Tahanan Palestina, peringatan tahunan yang diadakan oleh warga Palestina utuk mengingat teman, keluarga, ataupun kerabat yang ditahan Israel.
Isu kondisi tahanan Palestina di penjara-penjara Israel merupakan salah satu sumber ketegangan antara kedua belah pihak. Palestina menganggap para tahanan sebagai tahanan politik.
Banyak yang telah dihukum karena menyerang Israel dan pelanggaran lainnya. Mereka ditahan di bawah hukum penahanan administratif yang memungkinkan tersangka dipenjara tanpa persidangan.
Sekitar 6.500 warga Palestina saat ini ditahan oleh Israel terkait berbagai pelanggaran dan kejahatan. Menurut pihak berwenang Palestina dan kelompok advokasi Addameer, sekitar 500 di antaranya ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan untuk jangka waktu enam bulan, dan dapat diperpanjang.
BBC|DW|YON DEMA