TEMPO.CO, Istanbul -Partai oposisi utama Turki menolak hasil referendum di negara itu setelah presiden Recep Tayyib Erdogan memenangkan suara untuk memperluas kekuasaannya. Partai Republik Rakyat atau CHP menyatakan bahwa telah terjadi penyimpangan dalam proses referendum perubahan konstitusi Turki pada Minggu, 16 April 2017.
Baca juga: Erdogan, Mencari Kekuatan Besar Melalui Referendum Turki
CHP menolak untuk menerima kemenangan Ya dan menuntut penghitungan ulang terhadap lebih dari 60 persen suara. Wakil Ketua CHP, Erdal Aksunger mengklaim ada kesalahan yang dibuat atas nama pemerintah ketika pemungutan suara dilakukan.
Berdasarkan hasil penghitungan sementara dari 99 persen suara yang telah masuk ke Dewan Tertinggi Pemilu Turki, lebih dari 51 persen warga mendukung perubahan sistem pemerintahan. Jumlah itu cukup untuk segera menjalankan 18 perubahan dalam konstitusi baru Turki.
Baca juga:Eksklusif, Catatan Jurnalis Turki Soal Referendum Konstitusi
Baca Juga:
Dalam referendum, mayoritas pendukung tidak berasal dari tiga kota besar utama negara itu, yakni Istanbul, Ankara dan Izmir. Oposisi justru menang di tiga kota tersebut.
Sebagai bentuk protes terkait hasil referendum, pendukung memenuhi jalan-jalan di tiga kota itu sambil membunyikan peralatan masak mereka termasuk panci wajan dan lainnya yang terbuat dari alumunium.
Di lain pihak, kubuh pendukung perubahan yang akan memperluas serta memperpanjang kekuasaan Presiden Recep Tayyip Erdogan mengibarkan bendera serta menyalakan kembang api dan petasan.
Baca juga: Oposisi Turki Ancam Perang Jika Kalah Dalam Referendum
Dalam pidato kemenangannya, Erdogan memuji pendukungnya dan menyatakan bahwa hasil referendum merupakan keputusan bersejarah yang memberinya peluang menjadi presiden hingga 2029.
Seperti yang dilansir BBC pada 17 April 2017, dari 99,97 persen suara yang sudah dihitung, kampanye Ya mendapat perolehan 51,41 persen suara, sementara untuk yang menyatakan Tidak mendapat 48,59 persen. Tingkat partisipasi dikatakan setinggi 85 persen.
BBC|SKY NEWS|YON DEMA