TEMPO.CO, CHICAGO— David Dao, penumpang maskapai Amerika Serikat United Airlines yang diseret paksa dari pesawat, mengalami gegar otak, patah hidung, dan kehilangan dua gigi.
Hal itu disampaikan oleh pengacara Dao, 69 tahun, dalam jumpa pers pada Kamis lalu seperti dikutip Reuters, Jumat 14 April 2017. “Klien kami mengalami mimpi buruk akibat gegar otak yang dialaminya. Ia juga akan menjalani operasi,” kata Thomas Demetrio, kuasa hukum Dao.
Baca: Diseret dari Pesawat United Airlines, David Dao akan Menggugat
David Dao, dokter Amerika keturunan Vietnam, sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Chicago setelah polisi penerbangan menyeret paksa dia dari pesawat untuk memberi kursi bagi staf maskapai United Airlines dalam perjalanan dari bandara O'Hare ke Louisville, Kentucky.
Demetrio menegaskan, hukum melindungi penumpang pesawat dikeluarkan secara paksa dengan kekerasan berlebihan. “Klien saya mengatakan insiden ini jauh lebih buruk daripada ketika ia melarikan diri dari Vietnam pada 1975,” ujar dia.
Video dan foto tentang dokter David Dao yang diseret keluar dari pesawat dari rute penerbangan Chicago-Louisville dengan wajah berdarah, menjadi viral di dunia maya sejak muncul pada Ahad waktu setempat. Pengguna internet di seluruh dunia marah atas insiden tersebut, dan menyerukan agar semua orang memboikot United.
Baca: Bukan Overbooking Pemicu Insiden Keji Kru United Airlines
Putri Dao, Crystal Dao Pepper, mengatakan keluarganya sangat terkejut dan marah atas insiden yang menimpa ayah lima anak itu. “Apa yang terjadi pada ayah saya, tidak boleh terjadi pada siapa pun,” kata Pepper, 33 tahun, dalam jumpa pers tersebut.
United Airlines telah berulang kali minta maaf kepada publik, tetapi Demetrio menegaskan bahwa pihak keluarga sama sekali belum dihubungi. Tim pengacara David Dao pun menegaskan kliennya siap menggugat United Airlines.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI