TEMPO.CO, New York - Sejumlah negara Barat mengecam Rusia setelah negeri itu memveto resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap dugaan penggunaan senjata kimia oleh Suriah.
"PBB juga meminta diadakan investigasi secepatnya terhadap senjata kimia yang dijatuhkan di Suriah Utara," tulis Al Jazeera, Kamis, 14April 2017.
Baca juga: Rusia dan Iran Ikrar Setia Kawal Presiden Suriah Bashar al Assad
Draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang dipersiapkan oleh Inggris, Prancis dan Amerika Serikat itu disetujui oleh 10 anggota. Rusia dan Bolivia menolak resoulsi itu. Sedangkan Cina, Kazakhstan dan Ethiopia memilih abstein.
Usai pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB, Rabu, 13 April 2017, Duta besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft, melihat ke arah Dubes Rusia dan berkata, "Bagaimana ada orang yang bisa melihat di depan matanya ada anak-anak tak bernyawa dan dia memilih memveto resolusi?"
Baca juga: Terungkap, Jenderal Ini yang Jatuhkan Bom Sarin di Suriah
Rycroft mengatakan, beberapa sample telah diambil dari tempat kejadian serangan pada 4 April 2017, selanjutnya dianalisa oleh ilmuwan Inggris dan hasilnya positif ada gas sarin di sana.
"Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad harus bertanggung jawab," kata Rycroft.
Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menyatakan di depan Dewan Keamanan PBB dengan hak veto yang dimiliki, Rusia mengatakan tidak ingin bekerja sama dengan tim investigasi PBB, Rusia tidak ingin membantu perdamaian di Suriah.
Baca juga: Serangan Gas Beracun di Suriah, Korban Tewas Jadi 100 Orang
"Rusia memilih berpihak kepada Suriah, meskipun seluruh dunia, seluruh dunia Arab mengutuk pembunuhan yang dilakukan oleh rezim Suriah," ucapnya.
Ini merupakan veto kedelapan yang dilakukan oleh Rusia, sekutu dekat Suriah terhadap resolusi yang diajukan Barat kepada Dewan Keamanan PBB.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN