TEMPO.CO, Michigan - Terlambat bagi Tysen Benz untuk tahu yang sebenarnya. Anak laki-laki usia 11 tahun ini mengembuskan napas terakhirnya setelah gantung diri begitu melihat unggahan foto kekasihnya bunuh diri di media sosial. Benz tidak menyadari dia jadi korban lelucon alias prank oleh sang kekasih yang pura-pura melakukannya.
Ibu Benz, Katrina Goss, tidak mengerti mengapa anak laki-lakinya itu harus bunuh diri setelah tahu kekasihnya bunuh diri.
Goss menuturkan anak laki-lakinya jadi sasaran manipulasi prank yang dilakukan kekasih anaknya yang berusia 13 tahun.
"Dia melakukan prank yang seolah-olah dia bunuh diri dan kemudian memanfaatkan teman-temannya dan akun media sosial mereka untuk menunjukkan ia tewas bunuh diri," kata Goss seperti dikutip dari Daily Mail, 6 April 2017.
Benz mengira kekasihnya benar-benar bunuh diri. "Dia percaya padanya," ujar Goss. "Saya mau bunuh diri," ujarnya mengutip ucapan Benz.
Peristiwa itu terjadi pada 14 Maret 2017. Benz sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawanya. Namun, Benz meninggal di rumah sakit Ann Arbor, Michigan, Amerika Serikat, pada Selasa, 4 April lalu.
Goss tak habis pikir kenapa anaknya mengambil keputusan singkat. Benz digambarkannya sebagai seorang atlet, pelawak, teman, dan menjadi saudara yang menyenangkan. Benz di mata Goss anak yang luar biasa.
Sikap Benz berubah setelah dia membeli telepon seluler dari seorang teman tanpa sepengetahuan ibunya. Benz pun mulai berkencan dengan wanita yang usianya lebih tua dari dia, dan dilakukan tanpa sepengetahuan Goss.
Goss tidak mengenal kekasih anaknya. Ia hanya pernah beberapa kali melihatnya saat mengantar dan menjemput Benz di Bothwell Middle School.
"Saya sangat marah. Saya merasa ya, mereka anak muda, tapi saya merasa ketika Anda berusia 13, Anda sepenuhnya mampu memahami pilihan dan Anda tahu yang benar dari yang buruk. Anda bisa membuat pilihan. Namun saya merasa dia mengambil manfaat dari anak laki-laki yang lebih muda usianya untuk mengawasinya dan memanipulasinya," ujar Goss.
Mike Kohler dari kantor kepolisian Marquette, Michigan, mengatakan kematian Benz masih diselidiki. Hukum akan ditegakkan terhadap pelaku.
Mengalami peristiwa pahit kehilangan anak dipicu media sosial, membuat Goss peduli dengan mengajak para keluarga untuk berbicara langsung dengan anak-anak mereka tentang bahaya Internet, pesan pendek, dan media sosial.
"Saya desak para keluarga berbicara, raih dan berkomunikaslah dengan anak-anak Anda tentang hidup adalah hadiah berharga dan bahaya Internet, pesan pendek, dan bagaimana telekomunikasi dapat memberikan dampak yang sama seperti berbicara dengan bertatapan langsung," ujar Goss.
DAILY MAIL | WAHYU WINDHIANTI | MR