TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding serangan udara Amerika Serikat terhadap pemerintah Suriah merupakan agresi terhadap negara berdaulat dan melanggar norma-norma hukum internasional. Menurut Putin, serangan tersebut bisa memperburuk hubungan AS-Rusia.
Menurut Putin, langkah AS pasti akan menciptakan hambatan serius untuk menciptakan koalisi internasional untuk memerangi terorisme. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan berencana meningkatkan efektivitas sistem pertahanan udara di Suriah menyusul serangan itu.
Baca juga: Selain Suriah, Amerika Pernah Tembakkan Tomahawk ke Negara Ini
“Dalam rangka melindungi objek sensitif dari infrastruktur Suriah, beberapa langkah untuk meningkatkan efektivitas sistem pertahanan udara angkatan bersenjata Suriah akan dilaksanakan," kata juru bicara kementerian Igor Konashenkov seperti dikutip CNN.
Rusia sebelumnya mengumumkan akan menangguhkan perjanjian Oktober 2015 untuk meminimalkan resiko insiden dalam penerbangan antara pesawat Rusia dan AS.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan potensi serangan langsung antara AS dan Rusia di Suriah telah meningkat secara signifikan sejak serangan rudal AS.
Peskov menambahkan bahwa serangan udara AS pada Suriah dilakukan untuk kepentingan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS dan organisasi teroris lainnya.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan terhadap pangkalan udara dari mana serangan senjata kimia diluncurkan terhadap Suriah.
Dalam pernyataan sebelumnya, pihak otoritas Kremlin mengatakan Suriah tidak memiliki senjata kimia dengan merujuk pada laporan inspektur Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Vladimir Putin meyakini tindakan tersebut mengabaikan informasi faktual tentang penggunaan oleh senjata kimia drastis memperburuk situasi. Langkah yang dilakukan Washington ini telah jadi pukulan serius bagi hubungan Rusia-AS, yang sudah dalam keadaan yang buruk,” katanya dia.
Kremlin menambahkan bahwa Putin melihat aksi militer terbaru AS sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari korban sipil pemasangan di Irak.
Rusia merupakan sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad paling kuat dan telah memberikan kekuatan militer di balik pegangan melanjutkan nya pada negara. Mereka ikut terjun dalam perang saudara enam tahun yang lalu.
CNN | SKYNEWS | LARISSA