TEMPO.CO, Ankara - Lebih dari 260 diplomat dan pejabat militer Turki mencari suaka ke Jerman. Menurut keterangan kantor Kementerian Dalam Negeri Jerman, mereka mengajukan permohonan suaka menyusul kudeta gagal pada Juli 2016.
"Para pemohon itu dituding sebagai pendukung ulama bermukim di Amerika Serikat, Fethullah Gulen," tulis NewEurope, Selasa, 4 April 2017.
Kabar permohonan suaka tersebut membuat Turki murka. Negeri itu memperingatkan Jerman agar menolak seluruh permohonan yang diajukan oleh anggota militer yang diduga memiliki jaringan dengan ulama Gullen.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters, juru bicara Menteri Dalam Negeri Jerman, Annegret Korff, mengatakan, sebanyak 151 pemohon suaka berpaspor diplomatik sedangkan 111 pemohon lainnya berpasor biasa, termasuk pejabat militer dan pegawai negeri sipil.
"Para pemohon suaka itu mengajukannya secara sukarela," kata Korff dalam acara jumpa pers rutin.
Pada Desember 2016, pemerintah Jerman mengatakan, mereka menerima permohonan suaka dari 5.166 warga Turki. Bandingkan dengan jumlah permohonan yang diajukan pada 2015, berjumlah 1.767 orang.
"Sekitar 80 persen pemohon berasal dari etnis Kurdi."
NEWEUROPE | CHOIRUL AMINUDDIN