TEMPO.CO, Singapura - Kementerian Pertahanan Singapura mengungkapkan bahwa setiap hari situsnya disusupi oleh ratusan ribu peretas. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan Singapura, Ong Ye Kung di hadapan parlemen pada Senin, 3 April 2017.
"Setiap hari, situs Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Singapura mengalami ratusan ribu upaya penyusupan maya mulai dari probe sederhana hingga upaya cyber spionase canggih," kata Ong, seperti yang dilansir South China Morning Post pada 3 April 2017.
Baca juga: 4 Peretas Rusia yang Paling Legendaris
Ong menjelaskan serangan cyber itu terjadi pada Februari lalu dan baru diketahui seminggu setelahnya.
Para penyusup maya mencuri data pribadi dari sekitar 850 staf dan tentara seminggu sebelum terdeteksi pada 1 Februari 2017.
Ong mengatakan penyelidikan masih berlangsung, tetapi menegaskan bahwa temuan akan dirahasiakan untuk alasan keamanan.
Baca juga: Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup
Peretas membobol sistem I-net Kementerian Pertahanan yang menyediakan akses Internet kepada karyawan dan tentara wajib militer yang melakukan pelayanan nasional, di terminal komputer khusus.
Kementerian Pertahanan sebelumnya menjelaskan informasi militer rahasia tidak terganggu, sebab dicegah oleh pemisahan fisik I-net dari sistem internal.
Sistem I-net menyediakan akses Internet untuk prajurit maupun karyawan dari Angkatan Bersenjata Singapura yang berisikan nomor KTP, nomor telepon, dan tanggal kelahiran.
Baca juga: Rancang Teror dengan Sasaran Pejabat, 8 Orang Ditangkap!
Ong juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengembangkan sistem pertahanan cyber yang akan mencegah serangan serupa maupun lanjutan terulang ke depannya.
"Sistem pertahanan berlapis-lapis telah mengurangi resiko yang lebih buruk termasuk pertahanan maya yang menyeimbangkan antara konektivitas dan kecepatan di satu sisi, dan keamanan di sisi lain, dengan sistem yang berisi informasi militer sensitif secara fisik terpisah dari Internet dan dilindungi oleh pengawasan akses dan enkripsi," jelas Ong.
Penyimpanan data pribadi pada sistem Internet juga akan ditinjau untuk meminimalkan risiko pencurian.
SOUTH CHINA MORNING POST|TODAY ONLINE|YON DEMA