Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jurnalis Temui Tiga Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam di Pesawat  

image-gnews
Penumpang diyakini sebagai Kim Uk Il (kiri) terlihat di dalam pesawat terbang untuk penerbangan menuju Beijing, di bandara di Kuala Lumpur di Malaysia, 30 Maret 2017. Kyodo/REUTERS
Penumpang diyakini sebagai Kim Uk Il (kiri) terlihat di dalam pesawat terbang untuk penerbangan menuju Beijing, di bandara di Kuala Lumpur di Malaysia, 30 Maret 2017. Kyodo/REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Tiga pria duduk di kursi pesawat komersial Malaysia Airlines. Mereka duduk di barisan belakang. Di bagasi pesawat, peti jenazah Kim Jong-nam tersimpan rapat. Seorang jurnalis mendekati mereka.

Jurnalis itu yakin tiga pria itu warga Korea Utara yang bersembunyi di Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, saat polisi menyelidiki kasus pembunuhan Kim Jong-nam.

"Apakah Anda membunuh saudara Kim (Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara)?" pertanyaan itu meluncur dari mulut jurnalis yang mengikuti ketiga pria Korea Utara ini pulang ke Pyongyang, Korea Utara.

Baca juga: Tiga Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam Terbang ke Korea Utara

Dua di antaranya duduk berdekatan, satu mengenakan kacamata gelap, serta satunya berkacamata dan mengenakan jas abu-abu tampak membaca majalah.

Duduk terpisah, pria berkemeja putih dan berkacamata dengan lensa jernih. Ia didekati jurnalis, tapi ia mengangkat tangannya menolak menjawab pertanyaan.

"Apakah Anda terlibat dalam membunuh Kim Jong-nam?" ujar jurnalis itu berusaha mengkonfirmasi kepada ketiga pria tersebut. Tidak ada jawaban.

Ia kemudian memberi tahu pria Korea Utara tersebut untuk pindah ke kursi dekat kedua rekannya, karena kursi itu tempat jurnalis itu duduk.

Saat akan berdiri, pria itu memegang jas hitamnya dan tampak pin Kim Jong-il melekat di jas hitam yang dengan sigap ia tutupi dengan melipat jasnya.

Baca juga: Tersangka Kasus Kim Jong-nam Main Biliar di Kedutaan Korea Utara

Pria berkacamata gelap tersenyum tipis menyaksikan jurnalis itu dan memilih diam. Pria ini bernama Hyon Kwang-song, diplomat Korea Utara yang menjabat sekretaris dua di Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satunya lagi Kim Uk-il, staf maskapai penerbangan Korea Utara, Air Kroyo. Dan, yang ketiga adalah Ri Ji-u alias James.

Ketiganya selama ini bersembunyi di Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur setelah polisi Malaysia menyelidiki peran mereka dengan kematian Kim Jong-nam. Ketiganya pun ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Ternyata, Anak Eks Dubes di Vietnam Terduga Pembunuh Kim Jong-nam

Jurnalis ini meyakini ketiga tersangka terbang membawa jenazah Kim Jong-nam kembali ke Pyongyang pada Jumat, 31 Maret 2017.

Malaysia mengizinkan jenazah Kim Jong-nam dibawa ke Korea Utara dan sebagai gantinya, sembilan warga Malaysia yang disandera Korea Utara dilepas untuk kembali ke negaranya. Adapun proses hukum terhadap tiga pria itu tidak jelas kelanjutannya.

Adegan wawancara dengan tiga tersangka pembunuh Kim Jong-nam itu direkam sendiri oleh jurnalis pemberani itu. Daily Mail bertanggal 31 Maret 2017 menayangkan rekaman jurnalis asing itu saat mewawancarai tiga tersangka pembunuh Kim Jong-nam. 

Baca juga: Interpol Buru Empat Tersangka Pembunuh Kim Jong-nam

Tak hanya merekam wawancaranya, jurnalis itu merekam ketika peti jenazah Kim Jong-nam dibawa ke bandara hingga dimasukkan ke bagasi pesawat Malaysia Airlines.

Kim Jong-nam tewas di area Bandara Internasional Kuala Lumpur, KLIA2, pada 13 Februari 2017 pagi setelah diracun. Wanita asal Indonesia, Siti Aisyah, dan wanita asal Vietnam, Doan Thi Huong ditugaskan mengoles racun VX ke wajah Kim Jong-nam.

Kim Jong-nam berencana pulang kembali ke Makau, Cina, tapi malah mengembuskan napasnya di Malaysia. Hidup bertahun-tahun di Makau setelah diusir dari negaranya, justru kematian yang membuat Kim Jong-nam pulang ke tanah airnya.

DAILY MAIL | MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

19 jam lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

1 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

1 hari lalu

Foto kolase Bos Apple Tim Cook dan Presiden Jokowi (Dok. Reuters/ANTARA)
Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta, hari ini Rabu. Apple akan berinvestasi di Indonesia?


Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Kemendikbud diminta bentuk tim khusus untuk menangani kasus pencatutan nama dosen Malaysia dan jurnal predator.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

5 hari lalu

Sejumlah Mahasiswa dan Alumni membagikan seleberan bertuliskan
Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

Beredar kabar Dekan FEB Universitas Nasional (Unas) dituding mencatut sejumlah nama akademisi Malaysia di publikasi ilmiahnya


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

5 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

7 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

9 hari lalu

Durian Musang King. Istimewa
Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

Setelah dicegat, penyanyi beserta kru keluar bandara dan menghabiskan durian itu sebelum terbang.


Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

9 hari lalu

Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.