TEMPO.CO, Sweimeh—Para pemimpin negara-negara Arab menggelar pertemuan tahunan di Yordania untuk membahas terorisme dan konflik kawasan, terutama isu Palestina.
Seperti dilansir Reuters, Rabu 29 Maret 2017, sekitar 22 pemimpin negara anggota Liga Arab hadir dalam pertemuan yang digelar di Sweimeh, pantai Laut Mati. Lokasi pertemuan hanya berjarak beberapa kilometer dari Tepi Barat dan area permukiman ilegal Israel yang dikecam dunia internasional.
Baca: Liga Arab Tuding Israel Mencuri Tanah Warga Palestina
“Tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa berdirinya negara Palestina,” kata Raja Yordania, Abdullah, dalam pidato pembukaan pertemuan.
Sementara itu, draf resolusi untuk Yerusalem telah disusun untuk menentang rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem. Draf itu juga menekankan opsi negara Palestina sebagai solusi konflik.
"Isu Palestina menjadi isu sentral. Itu menjadi penyebab mendasar dari konflik di kawasan (Timur Tengah) dan resolusi untuk itu menjadi kunci bagi perdamaian dan stabilitas. Kami berharap kami bisa meluncurkan kembali upaya memulai kembali perundingan yang serius," ucap Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.
Pertemuan ini dianggap tidak akan mampu menjembatani perbedaan dalam isu Iran dan juga konflik di Suriah dan Yaman. Namun di sisi lain, para pemimpin Arab tetap kompak dalam mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
"Kami khawatir karena seharusnya ada konsensus Arab untuk isu Palestina, agar hal ini jelas tercerminkan dalam pembahasan negara-negara Arab dan para pemimpin mereka dengan pemerintah Amerika yang baru," tutur Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki.
Maliki menambahkan, AS akan mengirimkan perwakilan ke pertemuan di Yordania itu.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud, juga ikut hadir dalam pertemuan ini. Selain Raja Salman, Presiden Palestina Mahmud Abbas, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, Sekretaris Jenderal PBB yang baru, Antonio Guterres dan utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, juga dijadwalkan hadir dalam pertemuan ini.
Menurut Menteri Informasi Yordania, pertemuan ini akan membahas konflik di berbagai negara, mulai dari Suriah, Irak, Libya dan Yaman, juga membahas pertempuran melawan terorisme dan konflik Israel-Palestina.
REUTERS | AFP | SITA PLANASARI AQUADINI