Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Mosul, Irak, Diberi Obat Penenang demi Lolos dari ISIS

image-gnews
Warga Irak berjalan meninggalkan rumahnya untuk mengungsi saat terjadinya pertempuran antara pasukan Irak dan militan ISIS di Mosul, Irak 9 Maret 2017. REUTERS
Warga Irak berjalan meninggalkan rumahnya untuk mengungsi saat terjadinya pertempuran antara pasukan Irak dan militan ISIS di Mosul, Irak 9 Maret 2017. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Mosul - Tragis hidup anak-anak di Mosul, Irak. Anak-anak Mosul terpaksa diberi obat penenang atau mulutnya dilem oleh keluarganya agar tidak bersuara saat melarikan diri dari cengkeraman Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Mosul.

Biasanya, warga Mosul melarikan diri bersama keluarganya pada tengah malam atau subuh. Mencegah bayi atau anak-anak menangis, mereka memberikan obat penenang atau menutup mulut si anak dengan alat perekat.

Baca juga: Sejak Mosul Digempur, 4 Ribu Sipil Tewas

“Keluarga biasanya pergi pada malam hari atau subuh. Mereka berjalan kaki dengan membawa anak-anaknya. Ketika anak-anak kelelahan, apalagi sampai menangis, situasinya menjadi sangat sulit," kata Hala Jaber dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), seperti dilansir The Star, Rabu, 29 Maret 2017.

Jenis obat penenang yang diberikan kepada anak-anak itu seperti valium. Sedangkan perekat untuk ditaruh di mulut anak-anak untuk sementara agar tidak berteriak atau menangis saat kelelahan atau ketakutan.

"Keluarga saya memberikan obat kepada anak-anak yang masih kecil," ucap Noor Muhammed kepada Oxfam. Remaja Mosul ini melarikan diri bersama 27 orang lain.

Baca juga: Kuburan Massal Kekejaman ISIS Ditemukan di Irak

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut juru bicara Oxfam di Irak, Amy Christian, warga sipil yang berhasil mencapai tempat aman dari pelarian panjangnya akan tampak sangat traumatik, kelaparan, kehausan, dan kelelahan yang luar biasa.  

Mereka mengambil risiko mengerikan dengan melarikan diri dari Mosul. Jika mereka tertangkap ISIS, para lelaki akan ditembak mati, sementara para wanita diikat dan dibiarkan kedinginan di luar rumah.

Baca juga: ISIS Culik 1.200 Yazidi, Sebagian Jadi Tameng Hidup di Mosul

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan pengungsi, UNHCR, mencatat, hingga Kamis lalu, sekitar 157 ribu orang telah berhasil mencapai pusat penampungan warga yang melarikan diri dari wilayah pertempuran ISIS.

Menurut data IOM, sekitar 600 ribu warga Mosul masih terperangkap dengan kekurangan suplai makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan.

THE STAR | REUTERS | MARIA RITA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

1 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

4 hari lalu

Anggota Pasukan Khusus Irak melakukan operasi militer 'Solid Will', saat melawan militan ISIS di gurun Anbar, Irak 23 April 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Pangkalan Militer Irak Diguncang Ledakan, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Ledakan mengguncang pangkalan militer Irak, sehari setelah klaim bahwa Iran diserang Israel.


Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

8 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.


Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

16 hari lalu

Warga Palestina mengantri untuk membeli roti di tengah kekurangan pasokan makanan dan bahan bakar, saat konflik antara Israel dan Hamas di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 22 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

Irak pada Minggu setuju untuk mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza demi mendukung rakyat Palestina


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

17 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

18 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

26 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

27 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

28 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

28 hari lalu

Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI
Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia menunjukkan performa apik saat meraih kemenangan telak atas Vietnam dalam lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.