TEMPO.CO, London—Sekitar 100 perempuan mayoritas Muslim, membentuk rantai manusia di Jembatan Westminster, London, Inggris, pada Ahad petang untuk mengenang para korban teror London.
Seperti dilansir Metro, Senin 27 Maret 2017, diorganisir oleh Women’s March on London, para perempuan itu mengenakan atribut berwarna biru sebagai tanda perdamaian, saling bergandengan tangan dan menundukkan kepala selama lima menit.
Baca Juga:
Baca: ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Teror London
Para perempuan yang sebagian besar menggunakan hijab itu mendoakan empat korban tewas saat Khalid Masood menabrak pejalan kaki dan kemudian menusuk polisi penjaga gedung parlemen Inggris, Keith Palmer.
Sarah Waseem, 57 tahun dari Surrey yang turut dalam aksi ini mengatakan,”Saat serangan terjadi di London, ini juga serangan terhadap saya dan kita semua. Islam melarang kekerasan dalam bentuk apa pun.”
Fariha Khan, seorang dokter umum asal Surbiton mengatakan, “Kami mengenang orang-orang biasa yang tewas akibat serangan Rabu lalu. Berdiri di sini membuat saya sangat sedih.”
Baca: Teror London Bertepatan Setahun Teror Bom di Belgia
Pendeta Anna Macham, dari Gereja St Philips, Camberwell, juga turut mendukung aksi ini setelah diajak oleh seorang kolega Muslim.
“Saya ingin berdiri bersama saudara-saudara perempuan Muslim untuk menunjukkan bahwa dengan bersatu kita akan lebih kuat,” tutur Macham kepada The Guardian.”
Sejumlah pejalan kaki maupun turis yang melewati jembatan Westminster melambatkan perjalanan untuk menyaksikan aksi ini. Banyak pula yang kemudian turut bergabung dengan peserta aksi untuk mendoakan para korban.
METRO | THE GUARDIAN | SITA PLANASARI AQUADINI